ANALISIS RELEVANSI PENGUASAAN LAHAN DAN DINAMIKA PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI KOPI DI DESA MULYOREJO KECAMATAN SILO KABUPATEN JEMBER
Abstract
Sektor pertanian sesungguhnya mampu merecovery sekaligus sebagai back bone
(tulang punggung) bagi perkembangan sektor riil dari krisis ekonomi. Ketika usahatani
kopi menjadi pilihan rumah tangga petani Desa Mulyorejo sebagai aktivitas ekonomi di
bidang pertanian dalam upaya mengembangkan dan mempertahankan sistem
perekonomiannya, jika ditelusuri secara historis maupun melihat prospek ke depannya
selalu terkait dengan aspek sosial, budaya dan pemerintah (politik). Secara historis,
terdapat preposisi penting bahwa terjadi hubungan linier antara struktur penguasaan
lahan dengan dinamika pendapatan rumah tangga di pedesaan. Tulisan ini bertujuan
mengkaji (1) Pola pendapatan rumah tangga di Desa Mulyorejo (2) faktor-faktor yang
mempengaruhi pendapatan rumah tangga petani di Desa Mulyorejo (3) pola dan struktur
penguasaan lahan di Desa Mulyorejo (4) pola kelembagaan penguasaan lahan dalam
hubungannya dengan pendapatan rumah tangga petani di Desa Mulyorejo. Penelitian
dilakukan di Desa Mulyorejo Kecamatan Silo Kabupaten Jember dengan menggunakan
dua pendekatan yaitu kualitatif dan kuantitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah
menggunakan data primer dan sekunder. Pada pendekatan kualitatif metode
pengambilan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara dengan snowballing
sample sehingga diperoleh 8 informan. Sedangkan pada pendekatan kuantitatif
menggunakan metode kuesioner dengan simple random sampling dan diperoleh sampel
sebanyak 60 responden. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier
berganda untuk mengetahui pengaruh luas lahan, pendapatan dari pekerjaan sampingan,
phisycal asset yang dimiliki, dan tingkat pendidikan terhadap tingkat pendapatan rumah
tangga petani di Desa Mulyorejo Kecamatan Silo Kabupaten Jember.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sektor pertanian bagi sebagian besar rumah
tangga petani kopi di Desa Mulyorejo merupakan sektor strategis sehingga
pembangunan wilayah pedesaan seharusnya tetap memprioritaskan penanganan sektor
tersebut agar dampak pembangunan terhadap peningkatan kesejahteraan rumah tangga
petani dapat lebih nyata. Peningkatan pendapatan rumah tangga petani kopi selain
dipengaruhi oleh luas lahan, phisycal asset, pendapatan dari pekerjaan sampingan dan
tingkat pendidikan, modal sosial ternyata juga mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap peningkatan pendapatan rumah tangga petani kopi. Selain itu, fenomena yang
terkait dengan pola kelembagaan ekonomi penguasaan lahan, dalam hal kepemilikan
dan pengelolaan lahan juga memiliki peran yang sangat penting dalam menggerakkan
aktifitas ekonomi rumah tangga petani kopi. Hal ini tidak terlepas dari dukungan
pemerintah sebagai penyalur kesepakatan antar masyarakat sehingga pada akhirnya
pembangunan ekonomi dapat terlaksana dan kesejahteraan ekonomi dapat tercapai
sesuai dengan harapan.