Analisis Food Supply Chain Network Kakao Di Unit Pengolahan Hasil (UPH) Kabupaten Trenggalek
Abstract
Kondisi rantai pasok kakao di
Unit Pengolahan Hasil Kabupaten Trenggalek melibatkan pelaku rantai pasok yang
terintegrasi dari hulu hingga hilir dengan UPH sebagai focal firm memperoleh
bahan baku biji kakao kering fermentasi melalui mata rantai di sektor hulu untuk
diolah menjadi produk cokelat yang dijual ke sektor hilir didasarkan atas
kesepakatan yaitu jenis biji kakao kering fermentasi, harga jual, kualitas dan
kontinuitas, (2) Aspek-aspek rantai pasok yang ditinjau dari sasaran rantai pasok,
struktur rantai pasok, manajemen rantai pasok, proses bisnis rantai pasok, dan
sumberdaya rantai pasok menunjukkan bahwa Pengelolaan manajemen rantai
pasok di Unit Pengolahan Hasil Kabupaten Trenggalek yang melibatkan pelaku
rantai pasok meliputi petani pemasok, kelompok tani, tengkulak, UPH, Rumah
Coklat, Toko Oleh-oleh Arum Manis Malang, dan Bukalapak belum sepenuhnya
dijalankan secara terpadu. Rantai pasok tersebut sebenarnya telah memiliki sasaran
rantai yang jelas, anggota rantai yang terstruktur, bahkan terdapat jaminan identitas
merk. Namun, dalam pelaksanaan rantai pasok terkait dengan kemitraan belum ada
kesepakatan kontraktual yang tertulis sehingga kesepakatan yang terjalin hanya
sebatas sistem saling kepercayaan. Selain itu, juga terkait dengan peran UPH bagi
petani-petani kakao di Kabupaten Trenggalek masih kurang merata. Hal ini
dikarenakan petani kakao yang menjadi binaan UPH masih sedikit dibandingkan
dengan petani kakao yang belum dan tidak menjadi petani binaan UPH. Untuk
aliran produk, aliran keuangan, dan aliran informasi sudah berjalan dengan baik.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]