Hubungan Variabel Employee Engagement dengan Kinerja Perawat Pada Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Jember Klinik Kabupaten Jember
Abstract
Rumah Sakit memerlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sesuai
dengan kompetensi yang diperlukan di setiap bidang pekerjaannya untuk
mencapai tujuannya. SDM dipandang sebagai aset tak tampak (intangible asset)
yang tak ternilai bagi perusahaan. Perawat merupakan komponen SDM terbanyak
di RS Jember Klinik, dengan jumlah persentase sebanyak 43,98% dari jumlah
karyawan. Berdasarkan data yang diperoleh dari Divisi SDM RS Jember Klinik
total perawat sebanyak 143 perawat dengan status perawat tetap berjumlah 105
dan perawat kontrak sebanyak 38 karyawan. Diketahui persentase turn over pada
tahun 2017 yaitu sebesar 2,5% dengan jumlah pegawai yang keluar yaitu
sebanyak 16 pegawai dan 13 pegawai keluar dikarenakan resign dan 8 dari 13
orang yang melakukan resign berprofesi sebagai perawat. Hasil wawancara
dengan Divisi SDM RS Jember Klinik turn over tenaga perawat di bagian rawat
inap lebih tinggi dengan turn over perawat di rawat jalan. Keterikatan karyawan
(employee engagement) merupakan kemauan karyawan dari kemampuan yang
dimilikinya untuk berkontribusi terhadap keberhasilan perusahaan, yakni mau
berupaya keras menuntaskan pekerjaannya dan menggunakan segenap pikiran dan
energinya untuk memberikan hasil kerja yang lebih baik bagi perusahaan.
Penilaian employee engagement dibuktikan oleh variabel kesungguhan (vigor),
dedikasi (dedication), dan penghayatan (absorption).
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
analitik dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Instalasi
Rawat Inap Rumah Sakit Jember Klinik Kabupaten Jember. Sampel penelitian ini
adalah 47 perawat tetap di Instalasi Rawat Inap. Sumber data primer didapatkan
langsung dengan wawancara meliputi data umur, jenis kelamin, pendidikan, lama
kerja, dan penilian employee engagement terdiri dari variabel vigor dengan dua
indikator yaitu etos kerja dan semangat kerja, dedication dengan tiga indikator
yaitu keterlibatan kerja, sikap kerja dan motivasi kerja, dan absorption dengan
dua indikator yaitu disiplin kerja dan loyalitas yang dihubungkan dengan kinerja
perawat. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan wawancara dan
observasi. Analisis hubungan dihitung dengan dengan Uji Korelasi Spearman’s
Rho.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel employee engagement
memiliki hubungan dengan kinerja perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit
Jember Klinik. Diketahui Vigor (X1) dengan dua indikator yaitu semangat kerja
dan etos kerja memiliki hubungan secara signifikan (Sign = 0,00) dengan nilai
koefisien kolerasi 0,643, variabel Dedication (X2) dengan tiga indikator yaitu
keterlibatan kerja, sikap kerja dan motivasi kerja memiliki hubungan secara
signifikan (Sign = 0,00) dengan nilai koefisien kolerasi 0,676 dan variabel
Absorption (X3) dengan dua indikator disiplin kerja dan loyalitas memiliki
hubungan secara signifikan (Sign = 0,00), nilai koefisien kolerasi 0,815. Hal ini
berarti semua variabel employee engagement berhubungan dengan kinerja
Perawat di instalasi rawat inap Rumah Sakit Jember Klinik. Variabel absorption
dengan dua indikator yaitu disiplin kerja dan loyalitas merupakan variabel dengan
hubungan paling kuat dengan kinerja perawat.
Saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah Rumah Sakit
Jember Klinik meningkatkan kesungguhan (vigor), dedikasi (dedication), dan
penghayatan (absorption) kepada tenaga Perawat dengan pemberian penghargaan
bagi perawat yang berprestasi, meningkatkan pelatihan kerja baik secara inhouse
training maupun exhouse training untuk meningkatkan kemampuan dan
memenuhi standar kerja perawat. Bagi peneliti selanjutnya melakukan uji
pengaruh dengan Structural Equation Modeling (SEM) pada komponen terkecil
variabel employee engagement.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]