SITUS BITING (Historisitas dan Pemanfaatannya sebagai Sumber Belajar Sejarah)
Abstract
Indonesia  merupakan  wilayah  yang  banyak  menyimpan  peninggalan  budaya. 
Peninggalan-peninggalan  budaya  tersebut  tersebar  di  berbagai  daerah-daerah  di 
Indonesia.  Jawa  timur  merupakan  provinsi  yang  banyak  menyimpan  peninggalan 
budaya  khusunya  di  daerah  Lumajang.  Salah  satu  peningalan  budaya  yang  ada  di 
daerah  Lumajang  adalah  situs  Biting.  Situs  Biting  merupakan  peninggalan  sejarah 
kerajaan  Majapahit  yang  ada  di  Kecamatan  Sukodono  Kabupaten  Lumajang. 
Kerajaan  Majapahit  merupakan  kerajaaan  Hindu-Budha  yang  terbesar  dan  terkuat. 
Situs Biting  ini  merupakan  bekas pusat pemerintahan daerah di  bawah pemerintahan 
pusat  pada  jaman  kerajaan  Majapahit.  Keunikan  dari  situs  ini  adalah  adanya  bekas 
bangunan benteng pertahanan yang jarang sekali ditemukan di daerah lain. Selain itu 
juga  terdapat  peninggalan  seperti  makam  Menak  Koncar,  bekas    pemandian  ratu 
kencana ungu, serpihan-serpihan keramik dan hiasan pada jaman kerajaan Majapahit. 
Mata    pelajaran  sejarah    dalam  dunia  pendidikan  Indonesia  saat  ini  di  anggap 
pelajaran yang membosankan, hal ini dikarenakan mata pelajaran sejarah di angggap 
pelajaran  hafalan  dan  murid  hanya  mendengarkan  ceramah  guru  di  dalam  kelas. 
Dalam  hal  ini  penggunaan  sumber  belajar  dalam  pembelajaran  sejarah  sangatlah 
penting. Salah satunya adalah penggunaan sumber belajar situs Biting.. Permasalahan 
yaitu  (1)  Historisitas  situs  Biting,  (2)  Bagaiamana  relevansi  situs  Biting  sebagai 
sumber  pembelajaran  sejarah,  (3)  Bagaimana  pemanfaatan  situs  Biting  sebagai 
sumber  pembelajaran  sejarah.  Tujuan  penelitian  ini  yaitu  (1)  Untuk  menganalisis aspek kesejarahan Situs Biting, (2) Untuk menganalisis relevansi Situs Biting sebagai 
Sumber  Pembelajaran  Sejarah,  (3)  Untuk  menganalisis  pemanfaatan  Situs  Biting 
sebagai sumber pembelajaran sejarah.  
  Penelitian  ini  menggunakan  pendekatan  antrapologi  budaya,  sedangkan  teori 
yang digunakan adalah teori evolusionisme dan   teori  fungsionalisme.  Penelitian  ini 
juga  menggunakan  metode  penelitian  sejarah  yang  terdiri  dari  heuristik,  kritik, 
interpretasi  dan  historiografi.  Sumber-sumber  yang  digunakan  adalah:  (1)  Sumber 
benda  yang  berupa  areal  situs  Biting  yang  di  dalamnya  terdapat  bangunan  benteng, 
makan  Menak  Koncar,  bekas  pemandian  Ratu  Sendang  dan  serpihan  bekas 
peninggalan kerajaan Majapahit; (2) sumber tertulis diperoleh dari laporan penelitian, 
jurnal dan buku-buku penunjang yang berkaitan dengan situs Biting; (3) Sumber lisan 
diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak-pihak yang terkait dengan situs Biting. 
  Hasil  dari  penelitian  ini  adalah  membahas  tentang  historisitas  situs  Biting, 
relevansinya  dengan  pembelajaran  sejarah  dan  pemanfaatanya  sebagai  sumber 
pembelajaran  sejarah.  Dalam  situs  Biting  peninggalan  kebudayaan  Majapahit  ini 
tersimpan potensi-potensi  yang  bisa digunakan sebagai  sumber  belajar.   Situs Biting 
sebagai sumber belajar sejarah dapat di relevansikan antara lain; (1) pada siswa siswa 
SMP kelas VII semester gasal  sesuai dengan Kompetensi dasar 5.1 mendeskripsikan 
perkembangan  kebudayaan  masyarakat  dan  pemerintahan  pada  masa  Hindu-Budha 
beserta  peninggalanya,  (2)  siswa  SMA  klas  XI  semester  gasal  sesuai  dengan 
kompetisi  dasar  1.1  Menganalisis  pengaruh  perkembangan  agama  dan  kebudayaan 
Hindu-Buddha  terhadap  masyarakat  di  berbagai  daerah  di  Indonesia.  Pemanfaatan 
situs  Biting  sebagai  sumber  belajar  bisa  dilakukan  oleh  guru  dengan  cara  siswa 
diberikan tugas  yang  berkaitan dengan situs Biting dan terjun  langsung ke  lapangan. 
Realisasi  yang  ada  siswa  merasa  lebih  senang  jika  mereka  belajar  langsung 
dilapangan.  Dengan  digunakannya  situs  sebagi  sumber  belajar  diharapkan  bagi 
pemerintah dan masyarakat agar ikut melestarikan dan mengembangkan situs Biting, 
bagi  guru  diharapkan  dapat  menjadi  bahan  pembelajaran  serta  bagi  universitas 
Jember dapat menambah referensi dan memperkaya aktivitas penelitian sejarah.
