Pola Komunikasi Keluarga Dengan Perilaku Seksual Berisiko Pada Remaja Tunarungu di Sekolah Luar Biasa Kecamatan Patrang Kabupaten Jember
Abstract
Desain penelitian menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross
sectional. Teknik pengambilan sampling menggunakan nonprobability sampling
yaitu convenience sampling dan didapatkan 53 responden. Pengumpulan data
dilakukan dengan memberikan kuesioner pola komunikasi keluarga dan
Adolescents Reproductive Health (ARH) digunakan untuk mengukur perilaku
Seksual berisiko. Uji one sample kolmogorov-smirnov digunakan dalam penelitian
ini untuk mengestimasi pola komunikasi keluarga dan perilaku seksual berisiko
pada remaja tunarungu. Analisis hubungan antara pola komunikasi keluarga dan
perilaku seksual berisiko menggunakan uji spearman rank dengan tingkat
signifikansi 0,05.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pola komunikasi remaja
tunarungu di Sekolah Luar Biasa Kecamatan Patrang Kabupaten Jember pola
komunikasi keluarga disfungsional (Z=1,308;p-value 0,001). Perilaku seksual
berisiko menunjukan perilaku seksual berisiko tinggi (Z=1,463;p-value 0,001).
Berdasarkan hasil uji bivariat ada hubungan antara pola komunikasi keluarga
dengan perilaku seksual pada remaja tunarungu di Sekolah Luar Biasa Kecamatan
Patrang Kabupaten Jember. Semakin fungsional pola komunikasi keluarga maka
perilaku seksual berisiko pada remaja tunarungu semakin menurun (𝑟 = -0,301;p
value= 0,029). Perilaku seksual berisiko pada remaja dapat dicegah oleh keluarga
melalui pelaksanaan struktur keluarga terkait pola komunikasi (Friedman, 2010).
Hal ini menunjukkan bahwa remaja disabilitas salah satunya tunarungu
merupakan mahkluk seksual yang membutuhkan arahan dalam berperilaku
seksual melalui keluarga terutama dengan komunikasi antara orangtua-remaja
agar terhindari dari perilaku seksual berisiko. Oleh karena itu di butuhkan
pendidikan seksual dan reproduksi pada remaja tunarungu di sekolah mengunakan
metode yang tepat untuk remaja tunarungu.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1530]