Fenomena Flypaper Effect pada Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Timur Tahun 2009-2017
Abstract
Otonomi daerah diartikan sebagai pemberian hak dan kewajiban kepada
daerah dalam penyelenggaraan pemerintahannya. Tujuan utama penyelenggaraan
otonomi daerah adalah untuk meningkatkan atau mengoptimalkan pelayanan
publik (public service) dan memajukan perekonomian suatu daerah serta mengatur
kuangan daerah itu sendiri. Daerah diharapkan mampu mendorong peningkatan
investasi di daerah dan juga pada sektor yang berdampak pada peningkatan
pelayanan publik serta dapat meningkatkan kontribusi publik terhadap PAD. Dalam
penyelenggaraannya, pemerintah daerah juga mendapatkan bantuan transfer dana
dari pemerintah pusat berupa Dana Perimbangan. Tujuan dari transfer ini adalah
untuk mengurangi atau menghilangkan kesenjangan fiskal antarpemerintah dan
menjamin tercapainya standar pelayanan publik minimum di seluruh provinsi.
Namun permasalahan yang dihadapi daerah pada umumnya berkaitan
dengan penggalian sumber-sumber pajak dan retribusi daerah yang merupakan
komponen dari PAD masih belum memberikan konstribusi signifikan terhadap
penerimaan daerah secara keseluruhan. Pemerintah daerah terlalu menggantungkan
alokasi DAU untuk membiayai belanja modal dan pembangunan tanpa
mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh daerah. Hal ini menyebabkan proporsi
PAD tidak signifikan pada belanja daerah yang menyebabkan terjadinya flypaper
effect atau dapat dikatakan bahwa proporsi DAU terhadap belanja daerah lebih
besar daripada pengaruh proporsi PAD terhadap belanja daerah. Daerah tidak
menjadi lebih mandiri, malah semakin bergantung pada pemerintah pusat dan
akibatnya, dari tahun ke tahun pemerintah daerah selalu menuntut transfer yang
lebih besar lagi dari pusat, bukannya mengeksplorasi basis pajak lokal secara lebih
optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi dana perimbangan dan
pendapatan asli daerah terhadap belanja daerah serta menunjukkan ada tidaknya
flypaper effect di kabupaten/kota Jawa Timur Tahun 2009-2017.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang dilakukan di
Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Timur periode 2009-2017. Jenis data yang
digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis data sekunder terdiri dari dua jenis
data yaitu data berkala (time series) dan data kerat lintang (cross section). Metode
analisis dalam penelitian ini adalah menggunakan panel dynamic Ordinary Least
Square (DOLS). Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
belanja daerah, serta variabel dependennya adalah pendapatan asli daerah dan dana
alokasi umum.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel PAD dan DAU
berpengaruh positif dan siginifikan terhadap belanja pemerintah daerah Provinsi
Jawa Timur. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil analisis uji t statistic yang
menjelaskan bahwa nilai P value kedua variabel adalah 0.0000 (kurang dari α=5%).
Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Timur periode
2009-2017 mengalami flypaper effect. Dimana syarat terjadinya flypaper effect
adalah koefisien dana alokasi umum (1.169795) lebih besar daripada koefisien
pendapatan asli daerah (1.105786).
Adanya flypaper effect pada belanja daerah pemerintah kabupaten/kota di
Jawa Timur tahun 2009-2017 ini menunjukkan kondisi dimana stimulus terhadap
belanja pemerintah daerah yang disebabkan oleh adanya perubahan dalam transfer
tidak bersyarat yaitu DAU lebih besar daripada disebabkan oleh perubahan dalam
PAD. Flypaper effect ini memberikan makna bahwa dalam merespon belanja
pemerintah daerah lebih banyak menggunakan dana transfer daripada
menggunakan pendapatan daerahnya sendiri (PAD). Hal ini bertolak belakang
dengan tujuan adanya desentralisasi yaitu kemandirian fiskal daerah.