Pendeteksian Citra Daun Tanaman Menggunakan Metode Box Counting
Abstract
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil berbagai macam tumbuhan
dengan keanekaragaman hayati yang dimilikinya. Beragam jenis tumbuhan yang
berbeda-beda membuat identifikasi menjadi sulit. Oleh karena itu, diperlukan
sebuah sistem yang dapat mengidentifikasi similaritas daun tanaman berdasarkan
daun acuan. Proses identifikasi bergantung pada hasil ekstraksi yang baik. Ekstraksi
dapat dilakukan dengan mengambil salah satu bagian dari tumbuhan, dan bagian
yang paling mudah didapatkan adalah bagian daun. Objek alami seperti daun
memiliki bentuk yang tidak teratur dan sulit diukur namun hal ini dapat diatasi
dengan menggunakan pendekatan fraktal. Fraktal sendiri berasal dari kata latin
fractus yang artinya pecah atau tidak teratur (Mulyadi, et al., 2013). Fraktal
memiliki sifat self similarity yaitu apabila diperbesar akan memiliki bentuk yang
menyerupai bentuk keseluruhan dan hal itu mendekati sifat objek-objek alam
(Mandelbrot, 1983).
Macam-macam dari tanaman yang digunakan daunnya untuk data penelitian
yaitu daun bayam, kumis kucing, jarak pagar, kemangi, jambu biji, kelengkeng,
mangga, rambutan, sirih dan srikaya. Untuk pengidentifikasian kecocokan citra
daun tanaman tersebut menggunakan nilai dimensi fraktal yang didapatkan dari
metode box counting. Istilah citra digunakan dalam bidang pengolahan citra dapat
diartikan sebagai suatu fungsi kontinu dari intensitas cahaya dalam bidang dua
dimensi. Metode box counting sering dikenal sebagai metode penghitungan kotak.
Metode ini membagi suatu objek menjadi beberapa bagian kotak dengan berbagai
variasi ukuran (Putra, 2009).
Penelitian terkait yang pernah dilakukan sebelumnya ialah oleh Ratu (2011)
tentang ekstraksi daun menggunakan dimensi fraktal untuk identifikasi tumbuhan
obat Indonesia dengan mengambil daun tanaman obat sebagai objek. Ratri (2015)
tentang penerapan metode box counting untuk identifikasi telapak tangan dengan
mengambil citra telapak tangan sebagai objek. Penelitian yang akan dilakukan kali
ini akan mengkaji tentang pendeteksian citra daun tanaman menggunakan metode
box counting mengambil citra daun tanaman sebagai objek dengan penentuan nilai
ambang threshold 180 dan ukuran variasi kotak 𝑟 yaitu 1
2
,
1
4
,
1
8
,
1
16
,
1
32
,
1
64
,
1
128
.
Langkah-langkah untuk menyelesaikan penelitian ini yaitu dengan melakukan
pembacaan citra dan dihitung dimensi fraktalnya menggunakan persamaan metode
box counting untuk mencari nilai dimensi fraktalnya, kemudian dicocokkan dengan
dimensi fraktal daun acuan tanaman.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa persentase
nilai rata-rata kecocokan box counting dalam pendeteksin citra daun tanaman
sebesar 99,94%. Akurasi kecocokan citra daun tanaman dengan box counting
sebesar 44%. Dari 10 sampel daun uji, daun kemangi memiliki tingkat akurasi
tertinggi yaitu 90% dan daun bayam memiliki tingkat akurasi terendah yaitu 10%.