Evaluasi Kinerja Pelayanan Stasiun Kereta Api Madiun (Studi Kasus : PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi VII Madiun)
Abstract
Penelitian ini menggunakan data kuesioner yang diberikan kepada
sejumlah penumpang yang sudah ditentukan dan diharapkan dapat memberikan
penilaian secara objektif terhadap pengembangan pelayanan dan fasilitas kereta
api yang sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM). Standar Pelayanan
Minimum (SPM) Stasiun Madiun menggunakan dasar dalam Peraturan Menteri
Perhubungan RI No. PM 48 Tahun 2015. Mengolah data menggunakan metode
Important Performance Analysis (IPA) serta dibantu dengan program alat bantu
statistik untuk uji validitas dan reliabilitas dengan metode Bevariate Pearson dan
Crobach Alpha. Hasil akhir pengolahan data berupa nilai tingkat kepuasan yang
digambarkan dalam diagram kartesius.
Berdasarkan hasil penelitian, ketersediaan Stasiun Madiun adalah 94,44 %
dan keterpenuhan Stasiun Madiun adalah 88,89 % dengan fasilitas difabel dan
ruang ibu menyusui di Stasiun Madiun sudah tersedia namun tidak sesuai dengan parameter Peraturan Menteri Perhubungan RI No. PM 48 Tahun 2015. Hasil
penelitian juga terdapat nilai kesenjangan yang tinggi yaitu nilai gap tertinggi - 0,90 dan nilai rata-rata gap -0,46. Sedangkan dalam diagram kartesius analisis
tingkat kepuasan dan kepentingan terdapat indikator variabel yang harus
ditingkatkan pelayanannya yaitu Kebersihan dan kerapian Stasiun Madiun; dan
Kelengkapan informasi pada ruang tunggu dan loket.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4097]