Representasi Bias Gender Dalam Dunia Fashion Korea Selatan: Analisis Framing Gaya Androgini Anggota Boy Band Korea Selatan
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana masyarakat ataupun media, terutama media online menilai dan menggambarkan gaya androgini dan orang-orang yang menggunakan gaya androgini, terutama anggota-anggota boy band Korea Selatan. Selanjutnya, penelitian ini juga akan menganalisis tujuan ataupun maksud anggota-anggota boy band tersebut memilih untuk menggunakan gaya androgini tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa media online baik Korea Selatan maupun Indonesia, dalam pemberitaannya tidak mengisyaratkan bahwa gaya androgini yang ditunjukkan oleh beberapa anggota boy band Korea Selatan adalah sesuatu yang salah. Mereka justru menyatakan bahwa penampilan itu memberikan idola-idola tersebut pesona yang lain. Akan tetapi, sifat media massa, terutama media online yang memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah, memberikan ruang bagi khalayak untuk mengutarakan pemikirannya sendiri.
Sebagian orang mengaitkan pemilihan gaya androgini tersebut dengan orientasi seksual penggunanya, dan menganggap bahwa anggota boy band yang menggunakan gaya androgini adalah seorang gay. Sesuai dengan teori Spiral Kesunyian, di mana individu akan terus berusaha untuk berada dalam kelompok mayoritas atau mencari dukungan bagi kelompok minoritasnya, anggota boy band yang dirumorkan sebagai gay pun memberikan penjelasannya melalui media sosial Instagram, atau pun ketika melakukan wawancara. Mereka menyatakan bahwa penggunaan pakaian bergaya androgini yang mereka pilih tidak ada hubungannya dengan orientasi seksual mereka.