Instalasi Sistem Pertahanan Rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) Amerika Serikat di Korea Selatan
Abstract
Korea Seatan merupakan salah satu negara hasil perpecahan Semenanjung
Korea. Masa lalu yang buruk membuat Korea Selatan dan Korea Utara tidak dapat
menciptakan reunifikasi hingga saat ini. Ambisi nuklir Korea Utara yang besar
membuat kekhawatiran dan ketakutan Korea Selatan meningkat. Akibatnya, Korea
Selatan terdorong memiliki sistem anti rudal yang mampu menandingi kecanggihan
rudal Korea Utara. Amerika Serikat sebagai satu-satunya negara yang menjamin
pertahanan dan keamanan Korea Selatan mendorong Seoul untuk memasang sistem
pertahanan anti rudal THAAD di wilayahnya. Meskipun awalnya ditolak, Presiden
Korea Selatan, Park Geun Hye, akhirnya menerima sistem THAAD yang dipasang di
wilayah Seoungju, Korea Selatan. Kebijakan tersebut menerima banyak tanggapan
negatif, baik dari dalam maupun luar negeri. Cina sebagai mitra ekonomi utama
Korea Selatan mengutuk rencana tersebut dan mulai memberlakukan sanksi ekonomi
terhadap Korea Selatan setelah rencana itu direalisasikan. Protes juga datang dari
orang-orang di Seongju, daerah di mana sistem THAAD ditempatkan. Mereka
khawatir tentang dampak pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh sistem
THAAD dan penyebaran daerah pemukiman mereka untuk serangan rudal dari Korea
Utara. Artikel ilmiah ini akan membahas alasan yang mendasari sistem anti rudal
THAAD Korea Selatan di samping semua konsekuensi yang diterimanya.