• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    KEPUTUSAN KOREA UTARA KELUAR DARI SIX PARTY TALKS TAHUN 2009 (NORTH KOREA’S DECISION WITHDREW FROM SIX PARTY TALKS 2009)

    Thumbnail
    View/Open
    MUHAMMAD AMIRUL KHOTIB_1.pdf (538.1Kb)
    Date
    2013-12-17
    Author
    MUHAMMAD AMIRUL KHOTIB
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Korea Utara bergabung dalam Six Party Talks Agustus Tahun 2003. Perundingan ini dibentuk oleh Amerika Serikat dengan mengikut sertakan Cina, Rusia, Korea Selatan dan Jepang. Perudingan ini dibentuk dengan tujuan untuk menghentikan pengembangan senjata nuklir Korea Utara ditukan dengan bantuan bahan pangan, energi dan jaminan keamanan dari negara anggota Six Party talks. Namun sampai pada tahun 2008, Korea Utara masih belum menghentikan pengayaan nuklir di Yongbyon sebagaimana yang telah disepakati pada tahun 2007 dengan imbalan bantuan minyak mentah dan bahan pangan dari negera anggota Six Party Talks. Dengan adanya permasalahan tersebut Amerika Serikat menuduh Korea Utara telah menjual senjata ke teroris sehingga menimbulkan ketegangan dalam forum Six Party Talks. Korea utara sebagai negara yang selalu menjadi sasaran Amerika Serikat dalam setiap permasalahan Nuklir dan Keamanan Asia Timur. Untuk memperjelas ketegangan dengan anggota Six Party Talks dan mendapatkan apa yang menjadi keinginan Korea Utara serta mempercanggih teknologi Komunikasi maka Pada 05 April 2009 korea Utara meluncurkan roket luar angkas untuk menempatkan satelit ke orbit. Atas peluncuran roket tersebut para anggota Six Party Talks menjadi tegang dan melaporkan kejadian tersebut ke DK-PBB bahwa Korea Utara telah melakukan uji coba rudal nuklir. Dengan adanya laporan tersebut, pada hari itu juga DK-PBB megadakan rapat darurat dan sampai pada 13 April 2009 rapat tersebut masih belum ada keputusan sehingga DK-PBB menetapka suara bulat dengan memperketat sanksi resolusi DK-PBB No. 1718 yang dikeluarkan pada tahu 2006 dan mendapat embargo dari Amerika Serikat. Dengan adanya keputusan tersebut Korea Utara merasa tersedak dan keamanan nasional menjadi terancam sehingga Korea Utara menyatakan keluar dari Six Party Talks dan akan mengaktifkan kembali pengayaan nuklir di Yongbyon dan tidak mau terikat dengan perjanjian apapun.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/9284
    Collections
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences [5609]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository