Analisis Kemampuan Visual Spasial Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Berstandar PISA konten Shape and Space ditinjau dari Level Berpikir Geometri Van Hiele
Abstract
Pendidikan memiliki peran penting bagi kehidupan. Pendidikan merupakan
usaha manusia untuk mengembangkan kemampuannya, terutama dalam
penguasaan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni. Matematika adalah suatu ilmu
yang berhubungan dengan bentuk-bentuk atau struktur-struktur abstrak Dengan
demikian, matematika sangat diperlukan baik dalam kehidupan sehari-hari terlebih
menghadapi kemajuan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni. Salah satu pelajaran
matematika yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari adalah geometri,
kemampuan berpikir seseorang dalam menyelesaikan permasalahan geometri dapat
dikaitkan dengan level berpikir geometri van Hiele yaitu level 0 (visualisasi), level
1 (analisis), level 2 (deduksi informal), level 3 (deduksi), dan level 4 (rigor). Level
berpikir geometri van hiele tidak terpaut oleh usia. Penelitian ini bertempat di SMA
Negeri 1 Glagah kelas XI IA 4. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
bagaimana kemampuan visual spasial siswa dalam menyelesaikan soal matematika
berstandar PISA konten shape and space ditinjau dari level berpikir geometri van
Hiele. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan visual
spasial siswa dalam menyelesaikan soal matematika berstandar PISA konten shape
and space ditinjau dari level berpikir geometri van Hiele.
Penelitian ini menganalisis kemampuan visual spasial ditinjau dari level
berpikir geometri van Hiele. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskripstif
dengan pendekatan kualitatif. Hasil validasi semua instrumen diperoleh bahwa 𝑉𝑎 >
4, dan termasuk kriterian valid dengan beberapa saran sehingga dapat digunakan
penelitian. Tes kemampuan geometri van Hiele dan tes kemampuan visual spasial
diberikan kepada 27 siswa pada tanggal 28 Februari 2019 yang dianalisis yaitu 1
siswa dari level 0, level antara 0-1, level 1, level antara 1-2, level 2, level antara 2-
3, dan level 3. Selanjutnya didapat 7 anak sebagai subjek penelitian yang digunakan
untuk pendeskripsian kemampuan visual spasial dengan pemberian tes wawancara.
Pada hasil penelitian menunjukkan hasil tes pertama diperoleh 1 siswa pada
level 3, 2 siswa pada level antara 2-3, 2 siswa pada level 2, 1 siswa pada level antara
1-2, 8 siswa pada level 1, 8 siswa pada level antara 0-1, 2 siswa pada level 0, dan 3
siswa pada level pre-0. Semua siswa dalam satu kelas mengikuti serangkaian tes
kedua yaitu tes kemampuan visual spasial. Berdasarkan hasil tes pertama maka
pengambilan subjek terdiri dari 1 siswa pada masing-masing level yang diperoleh
dari level 0 sampai dengan level 4, karena dalam hasil tes pertama hanya terdapat
1 siswa dalam level tertinggi yaitu berada level 3. Jadi pengambilan subjek hanya
1 siswa pada masing-masing level 0 sampai dengan level 3. Sehingga siswa yang
mengikuti tes wawancara berjumlah 7 anak. Tes wawancara bertujuan untuk
mengonfirmasi hasil jawaban siswa dari tes yang kedua.
Kemampuan visual spasial siswa dalam menyelesaikan soal matematika
berstadar PISA konten shape and space yang mempunyai level berpikir geometri
van Hiele pada level 3, level antara 2-3, dan level 2 yaitu masing-masing 1 subjek
memenuhi 6 karakteristik yang terinci atas imajinasi, pencarian pola,
mentransformasikan, pengonsepan, pemecahan masalah, dan menggunakan
beberapa ide untuk menemukan cara baru. Siswa pada level antara 1-2 yaitu 1
subjek memenuhi 4 karakteristik yang terinci atas pencarian pola,
mentransformasikan, pengonsepan, dan pemecahan masalah. Siswa pada level 1
yaitu 1 subjek kelas memenuhi 5 karakteristik yang terinci atas imajinasi, pencarian
pola, mentransformasikan, pengonsepan, dan pemecahan masalah. Siswa pada level
antara 1-0 dan level 0 yaitu masing-masing 1 subjek kelas memenuhi 3 karakteristik
yang terinci atas imajinasi, mentransformasikan, dan pemecahan masalah.