Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter terhadap Inflasi di ASEAN-3
Abstract
Kebijakan makroekonomi adalah suatu cara penyelesaian pemerintah dalam
menjaga agar terciptanya stabilitas harga. Sasaran utama kebijakan makroekonomi
adalah pertumbuhan ekonomi dan menjaga tingkat inflasi dalam kondisi stabil.
Stabilitas harga merupakan salah satu faktor dalam menentukan tingkat
pertumbuhan dalam sebuah ekonomi. Efek inflasi yang tinggi dapat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, dan diketahui juga bahwa inflasi dapat
memperlambat pertumbuhan. Penelitian ini untuk mencari tahu kondisi ketiga
negara dalam memakai instrumen kebijakan fiskal dalam mengatasi fenomena
gejolak inflasi yang saat ini menjadi tren diketiga negara, tak terkecuali Indonesia
dengan menerapkan salah satu instrumen kebijakan fiskal dalam menganalisis
masalah inflasi agar mampu mencapai tingkat keseimbangan sesuai ekspektasi
dari otoritas moneter. Mengidentifikasi persamaan jangka panjang dari inflasi,
defisit fiskal, pengeluaran pemerintah, Broad money, nilai tukar dan GDP. Dan
juga menganalisis dan mengetahui apakah instrumen kebijakan moneter dan
kebijakan fiskal mempengaruhi laju inflasi. Dengan analisis deskriptif dan
kuantitatif yang menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS) akan
menjawab masalah tersebut. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan
bahwa di ketiga negara defisit fiskal berpengaruh positif terhadap inflasi,
pengeluaran pemerintah berpengaruh negatif terhadap inflasi, Broad money
berpengaruh positif terhadap inflasi, nilai tukar berpengaruh positif terhadap
inflasi, dan GDP berpengaruh negatif terhadap inflasi.