Hubungan Penggunaan Alat Pelindung Diri Dengan Status Infeksi Soil-Transmitted Helminths Pada Pekerjaperkebunan Kaliputih Kabupaten Jember
Abstract
Infeksi Soil-Transmitted Helminth (STH) merupakan penyakit endemik
dan kronik yang diakibatkan oleh masuknya parasit ke dalam tubuh manusia
melalui mulut atau melalui kulit dengan tingkat prevalensi yang tinggi.
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dapat mempengaruhi terjadinya transmisi
cacing baik dari telur, larva, atau cacing dewasa dari tanah ke manusia masuk ke
mulut melalui makanan atau melalui kulit (Islami et al., 2014). Hal ini terbukti
dari hasil pengamatan dan wawancara di lapangan terhadap 90 responden, 76,7%
responden mempunyai prilaku seringkali tidak memakai alas kaki dan 70%
diantaranya terdeteksi mengalami infeksi cacing tambang. Seseorang yang
mempunyai kebiasaan tidak memakai alas kaki beresiko terinfeksi cacing tambang
3,29 kali lebih besar dibanding yang mempunyai kebiasan memakai alas kaki
dalam aktivitasnya sehari-hari. Seseorang yang mepunyai kebiasaan berkontak
tanah, beresiko terinfeksi cacing tambang 5,2 kali lebih besar dibanding yang
hanya sebentar bermain di tanah dalam sehari (Palgunadi, 2010). Indonesia
mempunyai prevalensi kejadian STH untuk semua kalangan umur yang berkisar
antara 40%-60%. Infeksi STH disebabkan oleh berbagai spesies cacing usus
diantaranya Ascaris lumbricoides, Necator americanus, Ancylostoma duodenale,
Strongyloides stercoralis, dan Thrichuris trichiura. Kabupaten Jember masih
memiliki tingkat insidensi infeksi STH yang cukup tinggi, namun sampai saat ini
belum dapat ditangani dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan penggunaan alat pelindung diri dengan status infeksi Soil-Transmitted
Helminth pada pekerja Perkebunan Kaliputih, Kabupaten Jember.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yang bersifat
analitik observasional dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan di
Perkebunan Kaliputih, Desa Sumber Bulus, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember dan Laboratorium Parasitologi, Fakultas Kedokteran Universitas Jember.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2018. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh pekerja yang bekerja di Perkebunan Kaliputih, Desa Sumber
Bulus, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember, namun yang bersedia terlibat
dalam penelitian ini sejumlah 36 orang. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan teknik Nonprobability yaitu purposive sampling.
Penelitian ini memiliki beberapa variabel diantaranya yaitu, variabel bebas berupa
penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dan variabel terikat berupa status infeksi
Soil-Transmitted Helminths. Penelitian ini menggunakan uji statistik Chi-Square.
Hasil penelitian sampel feses pada pekerja Perkebunan Kaliputih
menunjukkan bahwa 9 orang (25%) yang terinfeksi STH dan tidak terinfeksi STH
27 orang (75%). Spesies Soil-Transmitted Helminths yang menginfestasi pekerja
di perkebunan Kaliputih Kabupaten Jember yaitu Ascaris lumbricoides pada 6
orang (16,67%) dan Hookworm pada 3 orang (8,33%). Analisis data yang
dilakukan diperoleh p-value 0,012<0,05. Oleh karena itu, penggunaan APD
memiliki hubungan yang signifikan dengan status infeksi STH pada pekerja
Perkebunan Kaliputih.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]