Potensi Rebusan Daun Mimba (Azadirachta Indica) Pada Adhesi Sel Neutrofil Terhadap Candida Albicans
Abstract
Mengatasi berbagai macam penyakit dapat lebih ditujukan pada respon imun tubuh penderita, dengan cara memberikan bahan imunomodulator dari tanaman obat. Mimba (Azadirachta indica) merupakan salah satu tanaman obat yang dapat memodulasi imunitas alami dan adaptif karena memiliki senyawa yang bersifat imunomodulator yang dapat memodulasi respon imun terhadap infeksi. Infeksi rongga mulut salah satunya kandidiasis mulut dengan penyebab utama C. albicans. Daya tahan tubuh yang rendah dapat menyebabkan C. Albicans menjadi patogen dan dibutuhkan obat yang mempunyai efek antijamur sekaligus imunomodulasi. Proses fagositosis yang diawali dengan adhesi atau perlekatan terjadi di sel neutrofil dalam mengeliminasi C. albicans. Rebusan daun mimba dapat berperan sebagai imunomodulator dengan meningkatkan adhesi sel neutrofil terhadap C. albicans Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi rebusan daun mimba (Azadirachta indica) pada adhesi sel neutrofil terhadap C. Albicans dan konsentrasi yang paling efektif. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratoris in vitro, dengan rancangan the post test only control group design. Penelitian dilakukan di Laboratorium Bioscience Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember pada bulan April 2018. Neutrofil sebagai sampel penelitian dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu: kelompok kontrol (tanpa rebusan daun mimba), kelompok perlakuan 1 (rebusan daun mimba 3,125%), kelompok perlakuan 2 (rebusan daun mimba 6,25%), kelompok perlakuan 3 (rebusan daun mimba 12,5%), dan kelompok perlakuan 4 (rebusan daun mimba 25%). Setelah diberi rebusan, sampel dipapar dengan C. albicans. Kemudian dilakukan pewarnaan Giemsa dan dilakukan penghitungan indeks adhesi. Rata-rata indeks adhesi pada kelompok K didapat sebesar 0,31, kelompok P1 sebesar 0,19, kelompok P2 sebesar 0,20, kelompok P3 sebesar 0,37, dan kelompok P4 sebesar 0,66. Data tersebut kemudian diuji normalitas (Saphiro
Wilk) dan homogenitas (Levene Test). Hasil uji normalitas dan homogenitas diperoleh nilai signifikansi (p<0,05) yang artinya data terdistribusi normal dan bersifat homogen. Selanjutnya data dilakukan uji One Way Anova dan didapatkan hasil (p<0,05) yang artinya terdapat perbedaan bermakna pada data tersebut. Selanjutnya dilakukan uji LSD untuk mengetahui perbedaan antar kelompok, dari hasil uji LSD diketahui tidak semua kelompok terdapat perbedaan yang bermakna, sedangkan terdapat perbedaan yang bermakna pada kelompok P4 terhadap kelompok yang lain, dan antara kelompok P3 dengan P1 dan P2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rebusan daun mimba mempunyai potensi dalam meningkatkan adhesi sel neutrofil terhadap C. albicans, dan adhesi sel neutrofil terhadap C. albicans pada kelompok P4 yang diberikan rebusan daun mimba dengan konsentrasi 25% memiliki rata-rata paling tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya, sehingga konsentrasi 25% merupakan konsentrasi yang efektif dalam meningkatkan adhesi sel neutrofil terhadap C. albicans.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]