Strategi Pemasaran Produk Olahan Ikan Buntal (Lagocephalus spadiceus) Agroindustri Jaya Utama di Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo
Abstract
Agroindustri Jaya Utama merupakan salah satu agroindustri di Kota
Probolinggo yang mampu memanfaatkan dan mengembangkan ikan buntal
Lagocephalus spadiceus melalui proses pengolahan. ikan buntal oleh masyarakat
dikenal sebagai ikan beracun dan tidak aman untuk dikonsumsi, sehingga menjadi
sebuah tantangan bagi Agroindustri Jaya Utama untuk memasarkan produknya.
Setiap perusahaan tidak lepas dari strategi pemasaran, untuk merumuskan strategi
pemasaran yang tepat perlu dilihat kondisi pemasaran yang telah dilakukan oleh
perusahaan. Pemilihan alternatif strategi pemasaran perlu dilakukan secara tepat
melalui analisis lingkungan internal (keunggulan dan kelemahan) dan eksternal
(peluang dan ancaman) yang dihadapi oleh perusahaan. Tujuan dari penelitian ini
adalah 1) untuk mengetahui kondisi pemasaran olahan ikan buntal yang dilakukan
oleh Agroindustri Jaya Utama di Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo, 2)
untuk mengetahui prioritas strategi pemasaran produk olahan ikan buntal yang
dapat dilakukan Agroindustri Jaya Utama di Kecamatan Mayangan Kota
Probolinggo.
Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah
metode purposive sampling. Metode pengambilan data menggunakan metode
wawancara terstuktur dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan
adalah analisis deskriptif untuk mendeskripsikan kondisi pemasaran produk
olahan ikan buntal berdasarkan bauran pemasaran (Marketing Mix) 4P. Analisis
SWOT dan QSPM digunakan untuk menganalisis prioritas strategi pemasaran
yang dapat dilakukan oleh Agroindustri Jaya Utama di Kecamatan Mayangan
Kota Probolinggo.
Hasil penelitian ini yaitu produk fillet ikan buntal, rambak kulit ikan
buntal, serta rempeyek tulang ikan buntal secara keseluruhan memiliki kualitas yang cukup baik. Namun, desain kemasan untuk produk olahan ikan buntal oleh
sebagian besar konsumen dianggap kurang menarik. Agroindustri Jaya Utama
dalam upaya memasarkan produk olahan ikan buntal memberikan layanan
tambahan melalui layanan telepon dan internet. Penetapan harga dengan
mempertimbangkan biaya produksi. Agroindustri Jaya Utama tidak memiliki
outlet untuk memasarkan produknya, sedangkan rumah produksi Agroindustri
Jaya Utama tidak strategis karena berada di dalam gang kecil. Oleh karena itu,
perlu adanya oultet maupun perantara pemasaran dalam memasarkan produk
olahan ikan buntal. Promosi dilakukan oleh Agroindustri Jaya Utama melalui
metode mouth to mouth, melalui internet serta pameran produk.
Berdasarkan hasil analisis SWOT terdapat tujuh alternatif strategi yang
dapat dianalisis dengan QSPM, meliputi 1) Meningkatkan kemampuan tenaga
kerja pemasaran dalam memanfaatkan internet sebagai media pemasaran melalui
pelatihan yang diberikan oleh dinas terkait untuk memperluas pasar, 2)
Meningkatkan kualitas produk sehingga produk yang ditawarkan dapat bersaing
dengan produk pesaing, 3) Membuka outlet di tempat yang strategis menarik
minat konsumen potensial, 4) Menjalin kerjasama dengan pemasok untuk
mempertahankan ketersediaan produk, 5) Bekerjasama dengan distributor
potensial untuk memperluas wilayah pemasaran, 6) Melakukan promosi secara
berkelanjutan melalui berbagi media pemasaran untuk mengenalkan produk
secara lebih luas, 7) Menciptakan desain serta cita rasa baru sehingga konsumen
lebih tertarik pada produk yang ditawarkan dan produk mampu bersaing di
pasaran. Berdasarkan analisis QSPM, alternatif strategi yang diprioritaskan untuk
diimplementasikan oleh Agroindustri Jaya Utama adalah membuka outlet di
tempat yang strategis untuk menarik minat konsumen potensial dengan nilai TAS
sebesar 7,1974. Prioritas ketujuh, yaitu meningkatkan kemampuan tenaga kerja
pemasaran dalam memanfaatkan internet sebagai media pemasaran melalui
pelatihan yang diberikan oleh dinas terkait untuk memperluas pasar dengan nilai
TAS sebesar 5,5705.