Pengujian Efektivitas Transmisi Kebijakan Moneter dalam Mencapai Sasaran Akhir Tujuan Kebijakan Moneter di ASEAN-3
Abstract
Pertumbuhan ekonomi global sesaat setelah resesi ekonomi pada 2008
mengalami perlambatan yang berdampak pada kondisi ekonomi global dalam
ketidakpastian atau yang disebut dengan VUCA (Volatility, Uncertainly, Complexity,
Ambiguity). Ketidakpastian dan globalisasi finansial yang terjadi beberapa tahun
terakhir telah mempengaruhi mekanisme transmisi moneter, baik dengan mengubah
dampak keseluruhan dari kebijakan moneter yang sebelumnya telah ditetapkan atau
mengubah jalur transmisi yang ada pada suatu negara. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui saluran-saluran (Nilai tukar, suku bunga, kredit dan uang)
mekanisme transmisi kebijakan moneter manakah yang memiliki derajat efektivitas
didalam memengaruhi stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi. Periode penelitian
ini berlangsung 1997Q1-2017Q4 dengan model penelitian adalah model dinamis
Vector Error Correction Model (VECM) model, dengan model terbaik VECM(6).
Hasil permodelan VECM(6) dikaitkan dengan hasil Impulse Responses Factor (IRF)
dan Variance Decomposition (VD) untuk mengukur efektivitas. Hasil estimasi
menunjukkan untuk Indonesia terdapat saluran suku bunga dan nilai tukar, Malaysia
paling relatif efektif pada saluran nilai tukar dan kredit, Filipina memiliki relatif efektif
pada saluran kredit dan suku bunga. Kebijakan moneter diantara masing-masing negara
tersebut juga ditemukan hubungan signifikan dengan variabel ekonomi inflasi dan
pertumbuhan ekonomi.