Multiplikasi Tunas dan Aklimatisasi Tiga Varietas Pisang: Raja Nangka, Kepok, dan Mas
Date
2019-08-19Author
Avivi, Sholeh
Soedarmo, Soetilah Hardjo
Prasetyo, Priyanto Andi
Metadata
Show full item recordAbstract
Pisang Raja Nangka, Kepok, dan Mas merupakan jenis pisang lokal yang terdapat di Indonesia dan digemari
masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi zat pengatur tumbuh yang sesuai untuk regenerasi
hingga menghasilkan planlet. Penelitian dilaksanakan di Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas
Jember. Penelitian terdiri atas 3 tahap yaitu tahap multiplikasi tunas, tahap perakaran dan tahap aklimatisasi. Tahap
multiplikasi dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah
konsentrasi kinetin (3.5 ppm, 4.0 ppm, 4.5 ppm, 5.0 ppm, 5.5 ppm, dan 6.0 ppm) dan faktor kedua adalah jenis
pisang (Raja Nangka, Kepok, dan Mas). Pada tahap perakaran tunas hasil multiplikasi digunakan Rancangan Acak
Lengkap faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi NAA (0 ppm, 0.5 ppm, 1.0 ppm, dan 1.5
ppm), sedangkan faktor kedua adalah jenis pisang dengan taraf yang sama. Ulangan dilakukan 5 kali. Uji lanjut
dilakukan dengan uji Duncan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi kinetin terbaik diperoleh pada
perlakuan 5.0 ppm (rata-rata jumlah tunas 2.6). Jenis pisang Raja Nangka memberikan rata-rata jumlah tunas
tertinggi sebanyak 2.7 tunas per-eksplan. Pada tahap perakaran, panjang akar optimal diperoleh pada perlakuan 0.5
ppm NAA, dengan rata-rata panjang akar 3.2 cm dengan jumlah akar rata-rata sebanyak 7.5 buah. Tingkat
keberhasilan aklimatisasi mencapai hingga 90%.
Collections
- LSP-Jurnal Ilmiah Dosen [7302]