Kajian Etnobiologi Makanan Tabu pada Masyarakat Suku Madura, Jawa, dan Pendalungan di Kabupaten Jember serta Pemanfaatannya sebagai Buku Ilmiah Populer
Abstract
Makanan tabu merupakan makanan yang dilarang dikonsumsi oleh
seseorang karena dianggap dapat menimbulkan dampak buruk bagi
pengonsumsinya. Biasanya suatu makanan menjadi tabu untuk dikonsumsi bagi
golongan tertentu, seperti pada ibu hamil, ibu menyusui, balita, perempuan dan
laki-laki dewasa, serta orang sakit. Berbagai alasan seperti budaya maupun
kesehatan menjadi penyebab ditabukannya makanan tertentu bagi seseorang.
Praktik menabukan makanan dewasa ini masih banyak berkembang di berbagai
daerah atau suku di Indonesia termasuk salah satunya salah satunya di Suku
Madura, Jawa, dan Pendalungan Kabupaten Jember. Deskripsi pengetahuan lokal
masyarakat Kabupaten Jember tentang makanan tabu dikaji dalam studi
etnobiologi. Praktik sosial budaya yang berlaku di masyarakat seperti makanan
tabu dapat memberikan dampak positif dan juga negatif. Berlakunya praktik
menabukan makanan memiliki kecenderungan berpengaruh terhadap kesehatan.
Tujuan penelitian ini adalah 1) mengetahui jenis makanan yang ditabukan
oleh masyarakat Suku Madura, Jawa, dan Pendalungan di Kabupaten Jember, 2)
mengetahui alasan ditabukannya jenis makanan tertentu oleh masyarakat Suku
Madura, Jawa, dan Pendalungan di Kabupaten Jember, 3) mengetahui siapa saja
golongan yang menjadi subjek pelarangan untuk makanan tabu pada masyarakat
Suku Madura, Jawa, dan Pendalungan di Kabupaten Jember, 4) mengetahui sudut
pandang kesehatan terkait makanan tabu pada masyarakat Suku Madura, Jawa,
dan Pendalungan yang menjadi subjek untuk makanan tabu di Kabupaten Jember,
dan 5) mengetahui hasil uji validasi buku ilmiah populer mengenai kajian
etnobiologi makanan tabu pada masyarakat Suku Madura, Jawa, dan Pendalungan di Kabupaten Jember. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratif
dengan metode kualitatif. Penelitian dilakukan di tiga kecamatan yaitu Kecamatan
Kalisat (Suku Madura), Kecamatan Puger (Suku Jawa), dan Kecamatan
Sumbersari (Masyarakat Pendalungan) di Kabupaten Jember. Teknik pengambilan
sampel menggunakan purposive sampling dan snowball sampling. Pengumpulan
data hasil penelitian didapatkan dengan menggunakan beberapa teknik sebagai
berikut: 1) wawancara, bersifat semi structured menggunakan tipe pertanyaan
open-ended; 2) observasi, dengan melibatkan teknik observasi langsung
(participant observation); dan 3) dokumentasi, yang bertujuan dalam mempelajari
karakter dari masyarakat setempat dan daerah lokasi penelitian. Data disajikan
dalam bentuk deskripsi kualitatif secara menyeluruh dari hasil observasi dan
wawancara berupa kalimat dan bahasa yang mudah dipahami.
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat tiga kategori makanan tabu yang
berlaku pada masyarakat suku Madura, Jawa, dan Pendalungan di Kabupaten
Jember, di antaranya kategori buah dan sayur termasuk buah dengan bentuk tak
lazim, kategori hewani (hewan yang dijadikan lauk), dan kategori makanan
minuman olahan. Alasan penabuan makanan pada masyarakat tersebut secara
umum adalah faktor budaya yang bersifat simbolis dan kesehatan yang bersifat
fungsional. Sebagian besar subjek pelarangan makanan tabu adalah perempuan
yang terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui, gadis, dan perempuan mestruasi
sedangkan subjek pelarangan makanan tabu pada laki-laki hanya pada golongan
perjaka. Dalam sudut pandang kesehatan, praktik menabukan makanan
memberikan dampak negatif seperti tidak terkonsumsinya gizi dari makanan tabu
sedangkan dampak positifnya yakni sebagai upaya pencegahan terjadinya dampak
buruk pada kesehatan khususnya pada fase kritis kehidupan seperti kehamilan dan
laktasi.