Keterlibatan UNDP dalam Penanganan Korupsi di Negara Berkembang: Studi Kasus Negara Nepal
Abstract
Korupsi merupakan permasalahan yang multidimensi dan memberikan
dampak yang masif bagi perekonomian suatu bangsa. Pandangan tersebut
kemudian mendorong PBB menginiasiasi United Nations Convention against
Corruption (UNCAC) pada tahun 2003 untuk membahas lebih mendalam isu
korupsi dengan negara anggota. PBB memandatkan hasil UNCAC kepada United
Nations Office on Drug and Crime (UNODC) untuk mendampingi negara-negara
anggota mengimplementasikan hasil konvensi tersebut. Pada tahun 2008, salah
satu badan PBB meluncurkan sebuah program penanganan korupsi bernama
Global Thematic Programme on Anti-Corruption for Development Effectivenes
(PACDE). PACDE merupakan program milik UNDP yang dikenalkan kepada
publik sebagai program jangka menengah yang dimulai dari tahun 2008 hingga
2013. Keterlibatan UNDP dalam penanganan korupsi tidak hanya berhenti pada
PACDE, pada tahun 2014 UNDP kembali mengeluarkan program tematik dengan
nama Global Anti-Corruption Initiative (GAIN). Keseriusan UNDP dalam
menangani korupsi menjadi suatu anomali yang menarik diteliti, karena pada
faktanya sudah terdapat badan PBB yang sebelumnya sudah dimandatkan untuk
memberantas korupsi di negara anggota, yaitu UNODC. Untuk memfokuskan
pembahasan, penelitian ini menggunakan Negara Nepal sebagai studi kasus. Hal
tersebut dikarenakan Nepal merupakan negara yang menjadi target pada kedua
program penaangangan korupsi milik UNDP. Dengan kondisi yang demikian
akan mempermudah proses penelitian untuk melihat bentuk keterlibatan UNDP
melalui program penanganan korupsinya.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
menjelaskan bentuk keterlibatan UNDP dalam penanganan korupsi; dan tujuan
selanjutnya adalah untuk melihat dan memahami secara mendalam bentuk
penanganan korupsi yang dilakukan UNDP melalui programnya di Nepal. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sumber data yang
digunakan adalah data sekunder berupa buku, laporan dari UNDP, data dan indeks
dari Transparency International, jurnal dan skripsi, serta media dari situs internet.
Analisis yang digunakan adalah deskriptif, eksploratif, dan eksplanatif.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa UNDP dan UNODC
memiliki hubungan yang jelas, dimana UNDP berperan sebagai supporting system
dalam upaya UNODC dalam menginternalisasikan UNCAC. Bentuk keterlibatan
UNDP dalam penanganan korupsi di Nepal adalah melakukan pengenalan kepada
masyarakat dan pemerintah mengenai bentuk dan dampak korupsi serta nilai-nilai
UNCAC untuk membangun sistem yang antikorupsi di Nepal. Secara teoritis
langkah UNDP adalah untuk melakukan perubahan institusi dalam pemerintahan
di Nepal. Dimana PACDE merupakan Fase Variation atau mutasi nilai, yaitu
proses pengenalan nilai antikorupsi pada sistem pemerintahan Nepal. Sedangkan
GAIN merupakan Fase Selection, yaitu proses dimana nilai tersebut mulai
dikomunikasikan untuk dimasukkan kedalam sistem pemerintahan Nepal.