Daya Antibakteri Kombinasi Kitosan Cangkang Udang Putih (Litopenaeus vannamei) dan Siprofloksasin terhadap Salmonella typhi (Antibacterial Activity of Combination of White Shrimp (Litopenaeus vannamei) Shells Chitosan and Ciprofloxacin against Salmonella typhi)
Date
2019-05-31Author
Tamimi, Sarah Marsa
Agustina, Dini
Komariah, Cicih
Metadata
Show full item recordAbstract
Demam tifoid merupakan penyakit infeksi akut pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh
Salmonella typhi. Prevalensi demam tifoid di Indonesia pada tahun 2013 adalah 81% per 100.000
penduduk. Siprofloksasin merupakan antibiotik berspektrum luas akan tetapi, di beberapa negara
siprofloksasin diketahui telah resisten terhadap S. typhi. Oleh karena itu, dibutuhkan metode lain
untuk meningkatkan efektifitas siprofloksasin dengan mengkombinasikannya dengan kitosan.
Kitosan adalah polisakarida yang diketahui efektif pada beberapa bakteri Gram positif dan negatif
serta mampu mengatasi resistensi beberapa antibiotik. Tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui efek antibakteri dan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) kombinasi kitosan
Litopenaeus vannamei dan siprofloksasin terhadap S. typhi. Metode yang digunakan untuk
mendapatkan nilai KHM adalah metode mikrodilusi dengan eksperimental semu dan posttest only
control group design. KHM yang telah didapat kemudian digunakan untuk mencari Konsentrasi
Hambat Fraksional Indeks (KHFI) menggunakan tes checkerboard untuk menginterpretasi efek
kombinasi. KHM kombinasi menunjukkan hasil yang berbeda di tiap pengulangan yaitu kitosan:
15,63 – 62,5 µg/mL dan siprofloksasin: 0,03 – 0,5 µg/mL dan diketahui memiliki nilai yang lebih
kecil dibanding KHM tunggal. Sedangkan nilai KHFI dari lima pengulangan adalah 0,476.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kombinasi kitosan dan siprofloksasin memiliki efek antibakteri
pada S. typhi dan memiliki efek kombinasi yang sinergis.
Collections
- LSP-Jurnal Ilmiah Dosen [7356]