Evaluasi Pengakuan Pendapatan dan Beban Perusahaan Konstruksi Pada PT. Lazzuardy Putra Teknika
Abstract
Konstruksi merupakan salah satu sektor yang sangat mendukung pembangunan
nasional. Dimana hasil dari jasa konstruksi sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,
misalnya pembangunan gedung, perbaikan dan peningkatan jaringan irigasi, sarana
telekomunikasi, jalan raya dan sebagainya. Perusahaan konstruksi memiliki satu
karakteristik yang khas, dimana proses pekerjaan proyek tidak semuanya terselesaikan
dalam satu periode akuntansi dan awal pekerjaan tidak mungkin dipastikan dimulai di
awal tahun. Sehingga terdapat beberapa metode yang digunakan perusahaan untuk
mengakui pendapatannya. Dalam PSAK No. 34 tentang Pengakuan Pendapatan dan
Beban Kontrak adalah bila hasil (outcome) kontrak konstruksi diestimasikan secara
handal, pendapatan kontrak dan beban kontrak yang berhubungan dengan kontrak
konstruksi harus diakui. Masing-masing sebagai pendapatan dan beban dengan
memperhatikan tahap penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal neraca (percentage of
completion). PT. Lazzuardy Putra Teknika adalah salah satu perusahaan yang bergerak
dalam bidang jasa kontraktor sejak 20 Desember 2006 yang berkedudukan di Jember
Jawa Timur. Perusahaan ini bekerjasama dengan pihak pemerintah maupun dengan pihak
swasta dalam pembangunan infrastruktur seperti bangunan gedung, jalan, jembatan, dan
pekerjaan siring jalan (turap), dll. Berdasarkan kontrak konstruksi yang dijalankan oleh
PT. Lazzuardy Putra Teknika, pengakuan pendapatan menggunakan dua metode yaitu :
Metode kontrak selesai dan Metode persentase penyelesaian.