Modelisasi Tiang Teras Menggunakan Hasil Deformasi Prisma Segienam, Tabung, Dan Bola
Abstract
Pada konstruksi sebuah bangunan, tiang atau pilar berfungsi sebagai
penyangga dan penguat suatu bangunan. Tidak hanya itu, tiang dapat difungsikan
sebagai obyek yang dapat menambah nilai keindahan suatu bangunan. Berdasarkan
pengamatan dilapangan, model tiang teras pada umumnya masih memiliki
kekurangan pada tampilan bentuk, contohnya terdiri dari satu benda ruang seperti
tabung, kubus, atau balok saja sehingga terkesan kurang variatif. Bentuk-bentuk
geometris yang variatif dapat diperoleh dengan menggunakan beberapa teknik
diantaranya menggunakan teknik memutar kurva, ataupun deformasi. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mendapatkan beragam bentuk desain tiang teras yang
variatif dari penggabungan hasil deformasi benda-benda geometri ruang.
Modelisasi tiang teras dibagi menjadi tiga tahapan seperti berikut. Pertama,
membangun benda dasar sebagai komponen penyusun tiang teras dari hasil
deformasi prisma segienam, tabung, dan bola. Dalam hal ini benda geometri
tersebut dioperasikan melalui titik dan kurva kemudian membangun permukaan
lengkung atau menginterpolasikan kurva tersebut. Kedua, merangkai beberapa
benda dasar komponen tiang teras pada sumbu pemodelan. Tahapan terakhir
dilakukan programasi untuk memodelisasi tiang teras tersebut dengan bantuan
software Maple 18.
Dari hasil penelitian ini didapatkan dua prosedur untuk memodelisasi tiang
teras. Pertama, prosedur untuk mendesain beragam bentuk komponen penyusun
tiang teras dari benda dasar prisma segienam, tabung, dan bola adalah dilakukan
dengan cara menetapkan bidang yang akan dijadikan bidang potong untuk prisma
segienam, tabung, dan bola kemudian menggunakan bidang-bidang tersebut untuk
memotong benda-benda geometri sehingga menghasilkan benda-benda geometri
terpancung. Setelah itu menetapkan titik-titik atau pola pada tiap sisi tegak atau
tutup prisma, tabung dan bola. Kemudian mengoperasikan titik-titik tersebut
dengan ; (a) menetapkan titik kontrol untuk memperkecil atau memperbesar jarijari
dan
ketinggian;
(b)
membangun
segmen
garis,
bidang
lingkaran,
kurva
bezier
kuadratik;
(c) menginterpolasikan kurva atau memutar kurva sehingga
menghasilkan bentuk komponen tiang teras.
Kedua, prosedur untuk merangkai komponen penyusun tiang teras hasil dari
prosedur pertama pada sumbu pemodelan dengan cara membagi sumbu menjadi
tiga segmen yang diperlukan sebagai sumbu bagian alas, bagian tengah, dan bagian
atas. Kemudian mengisi setiap bagian segmen sumbu non homogen tersebut dengan
komponen penyusun tiang teras sehingga menghasilkan model tiang teras yang
bervariasi.