Potensi Tepung Kedelai (Glycine Max (L.) Merr.) Sebagai Nefroprotektor Terhadap Kadar Bun Dan Kreatinin Tikus Wistar Jantan Yang Diinduksi Diazinon
Abstract
Program ketahanan pangan telah menjadi prioritas pembangunan nasional.
Salah satu programnya ialah peningkatan swasembada komoditas pangan demi
terciptanya akses pangan dan gizi yang berkualitas bagi masyarakat. Proses
peningkatan produk pertanian seringkali terganggu oleh berbagai hama.
Pengendalian serangan hama paling sering yaitu dengan menggunakan pestisida.
Efek buruk yang dapat terjadi dari pemanfaatan pestisida ialah akumulasi residu
pestisida pada produk pertanian, pencemaran lingkungan, dan masalah kesehatan
pada manusia dan hewan. Pestisida organofosfat merupakan jenis pestisida yang
sering digunakan di Indonesia, salah satunya ialah diazinon.
Diazinon akan dimetabolisme di hati menjadi diazoxon sebagai bentuk
metabolit aktif yang bersifat prooksidan. Paparan diazinon dapat mempengaruhi
fungsi ginjal, karena merupakan organ yang mengekskresi metabolit diazinon.
Diazoxon akan memicu akumulasi reactive oxygen species (ROS) dan menurunkan
antioksidan alami dalam tubuh yang menyebabkan terjadinya peroksidasi lemak.
Selain kerusakan karena akumulasi ROS, diazinon dapat menyebabkan kerusakan
DNA dan kerusakan sel melalui jalur apoptosis. Diazinon dapat menggangu fungsi
ginjal dilihat dari peningkatkan kadar blood urea nitrogen (BUN) dan kreatinin.
Paparan diazinon dapat mempengaruhi fungsi ginjal, sehingga perlu adanya
suatu zat nefroprotektor yang dapat menghambat aktivitas ROS dan apoptosis sel
pada ginjal. Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) merupakan tanaman dengan
kandungan isoflavon dan Vitamin E tinggi yang berperan sebagai antioksidan.
Isoflavon dalam kedelai yakni daidzein dan genistein juga memiliki sifat anti
apoptosis dengan cara menghambat aktifitas.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]