Penjadwalan Produksi Veneer di PT. XYZ dengan Pendekatan Sistem Dinamis
Abstract
PT. XYZ merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi veneer
yang merupakan produk setengah jadi dari kayu lapis (plywood). PT. XYZ
dituntut untuk selalu meningkatkan produktivitas dalam menghadapi persaingan
dengan perusahaan global yang bergerak di bidang yang sama. Untuk mencapai
proses produksi yang efektif dan efisien maka proses produksi di PT. XYZ harus
direncanakan dengan baik. Salah satu bentuk perencanaan setiap aktivitas
produksi yaitu dengan melakukan penjadwalan produksi. Tujuan penelitian ini
adalah untuk merancang model penjadwalan produksi veneer di PT. XYZ
sehingga mendapatkan kebijakan untuk menurunkan terjadinya stockout dan
jumlah stock produk. Data yang dibutuhkan adalah data produksi masa lalu,
tahapan produksi veneer, kapasitas, dan waktu yang dibutuhkan pada setiap proses
produksi. Setelah didapatkan kebutuhan data, kemudian dianalisa menggunakan
simulasi pemodelan sistem dinamis yang dirancang menggunakan software
powersim studio 2005.
Model dibuat berdasarkan pola aliran proses produksi veneer di PT. XYZ.
Setiap variabel dari setiap sub model telah dijabarkan dalam persamaan
matematik dalam fungsi persamaan sistem dinamis. Karena terdapat dua jenis
produk veneer (face dan core), diperlukan adanya pengurutan produk secara acak
mana yang akan diproduksi terlebih dahulu. Produk yang tidak selesai pada hari
sekarang akan diproduksi pada hari berikutnya yang harus dijadwalkan.
Berdasarkan hasil simulasi dapat diketahui bahwa skenario kebijakan yang
menjadi rekomendasi adalah skenario optimis dengan urutan produk yang di
produksi terlebih dahulu jenis core kemudian face (core-face). Alternatif ini
mampu dalam mengurangi rata-rata stockout menjadi 10583 pcs/bulan dan mengurangi jumlah stock produk menjadi 625563 pcs. Parameter yang diubah
yakni produk coverage meningkat sebesar 10% serta peningkatan kecepatan
respon informasi jumlah stock dari 30 hari menjadi 7 hari.
Langkah untuk menerapkan skenario optimis yaitu dengan mengatur
urutan produk dan produk coverage serta mempercepat respon informasi jumlah
stock. Mengatur urutan produk dengan cara persiapan pada mesin rotary untuk
jenis core lebih dulu. Sedangkan mempercepat respon informasi jumlah stock
melalui cara kontrol stock secara rutin dan disiplin minimal satu minggu sekali,
membuat daftar informasi stock setiap jenis produk, dan membuat proyeksi
persediaan agar stock tidak habis atau berlebih.