Gambaran Faktor Sosial Keterikatan Keluarga, Ekonomi dan Pendidikan Pada Ibu Preeklampsia di Wilayah Agricultural
Abstract
Preeklampsia menjadi salah satu penyebab utama dari mortilitas dan
mordibitas ibu dan perinatal di seluruh dunia. Faktor sosial keterikatan keluarga,
ekonomi dan pendidikan, sesuai dengan teori Leininger menjadi acuan dalam
penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tersebut
mempengaruhi terjadinya preeklampsia pada ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas Tempurejo, merupakan salah satu wilayah agricultural yang memiliki
kasus Preeklampsia tertinggi di Kabupaten Jember. Jenis penelitian ini adalah
deskriptif dengan pendekatan cross-sectional dan menggunakan teknik total
sampling yaitu 41 responden. Pengumpulan data dilakukan menggunakan
kuesioner yang sesuai dengan proses keperawatan teori Leininger. Analisis data
dalam penelitian merupakan analisis univariat untuk mengetahui frekuensi dan
presentase dari tiap sub variabel yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Ibu hamil preeklampsia sebagian besar dalam usia subur yaitu sebesar
58,5% dengan status menikah 97.6%. Responden dalam kategori status
penghasilan rendah yaitu 78% dan berkaitan dengan kurangnya tabungan dalam
menghadapi persiapan kehamilan sebanyak 85.4%. Responden didominasi oleh
ibu rumah tangga yaitu 63.4% dan memiliki status pendidikan rendah yaitu 43.9
% lulusan sekolah dasar. Diskusi penelitian ini memberikan gambaran bahwa
faktor sosial keterikatan keluarga, ekonomi dan pendidikan diketahui sebagai
faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya preeklampsia di wilayah agricultural.
Faktor ekonomi dan pendidikan yang rendah dapat berdampak pada penurunan
kesadaran pemeriksaan dini ke pelayanan kesehatan, kurangnya persiapan
kehamilan serta kurangnya nutrisi bagi ibu hamil yang dapat menjadi risiko
terjadinya preeklampsia.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1530]