Pengaruh Laju Temperatur Solidifikasi Terhadap Kristalinitas Nano Seng Oksida Dengan Metode Simulasi Molekular Dinamik
Abstract
Penggunaan nanoteknologi di indonesia semakin berkembang luas sehingga
kehadiran nanoteknologi sudah dapat kita rasakan, nanoteknologi mulai di
aplikasikan sebagai teknologi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat indonesia. Dalam lima puluh tahun terakhir teknolgi nano megalami
perkembangan yang sangat pesat hal ini ditandai dengan ribuan nano desain telah
di aplikasikan. sehingga hadirnya teknologi nano menjadi peluang untuk
memunculkan potensi energi sumber terbarukan.
Pada penelitian ini proses solidifikasi nano seng oksida diteliti
menggunakan metode simulasi molekular dinamik dengan variasi laju temperatur
solidifikasi 1010K/s, 1011K/s, 1012K/s, Proses simulasi menggunakn potensial LJ
(Lennard-Jones) dengan menggunakan bantuan perangkat lunak VESTA JPMinerals sebagai perangkat modifikasi atom, LAMMPS (Large-scale
Atomic/Molecular Massively Parallel Simulator) sebagai perangkat lunak simulasi,
dan OVITO (Open Visualization Tools) sebagai perangkat visualisasi hasil proses
simulasi.
Berdasarkam hasil simulasi solidifikasi nano seng oksida (wurtzite) yang
telah dilakukan, fungsi distribusi radial nano seng oksida dengan laju temperatur
solidifikasi 1010K/s adalah 1.800.000 g(r), pada laju 1011K/s menghailkan nilai
dsitribusi radial sebesar 22.000 g(r), pada laju 1012K/s menghasilkan nilai distribusi
radial sebesar 8000 g(r) maka dapat dikatakan semakin tinggi laju temperatur
solidifikasi maka kristalinitas akan semakin rendah. Pertumbuhan partikel nano
seng oksida (wurtzite) pada laju temperatur solidifikasi sebesar 1010K/s
menghasilkan diameter partikel sebesar 3,394 nm, pada laju temperatur solidfikasi
1011K/s di dapat nilai diameter 3,351 nm, sedangkan pada laju temperatur
solidifikasi 1012K/s dihasilkan partikel dengan diameter 3,317 nm. Pada distribusi partikel nano seng oksida (wurtzite) pada laju 1010K/s menghasilkan kluster dengan
jumlah atom sebanyak 2350 atom, pada laju 1011 K/s dihasilkan kluster dengan
jumlah atom 2360 atom, sedangkan pada laju 1012K/s dihasilkan kluster dengan
jumlah atom sebanyak 2070 atom, dari visualisasi dapat dikatakan proses
rekombimasi terbaik dihasilkan dengan laju 1010K/s.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4097]