Hubungan Antara Kadar Feritin dengan Tinggi Badan dan Berat Badan Pada Pasien Talasemia β Mayor di Rumah Sakit di Jember
Abstract
Talasemia adalah suatu kelainan herediter autosomal resesif yang
disebabkan oleh gangguan sintesis dari satu atau lebih rantai hemoglobin. Pada
tahun 2016, terdapat 7.238 penderita talasemia mayor yang tercatat dan dilaporkan
oleh Yayasan Talasemia Indonesia – Perhimpunan Orangtua Penderita Talasemia.
Salah satu terapi yang diberikan pada pasien talasemia β mayor adalah transfusi
darah. Transfusi darah yang dilakukan secara rutin dapat mengakibatkan kelebihan
besi dalam tubuh. Besi bebas dapat mengkatalisis pembentukan Reactive Oxygen
Species (ROS) yang berbahaya, seperti radikal hidroksi (OH-
) yang berasal dari
hidrogen peroksida melalui reaksi Fenton. Apabila terjadi penumpukan besi pada
kelenjar hipofisis anterior, akan mengganggu sekresi dari Growth Hormone (GH),
Thyroid-Stimulating Hormone (TSH), dan Adrenocorticotropic Hormone (ACTH)
sehingga pertumbuhan dan perkembangan akan terganggu. Salah satu penanda
yang dapat digunakan untuk mengukur kelebihan besi pada tubuh adalah dengan
mengukur kadar feritin dalam plasma.
Jenis penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian analitik
observasional, dengan rancangan penelitian cross-sectional. Pengambilan sampel
dilakukan dengan menggunakan metode total sampling. Sampel penelitian
merupakan pasien yang terdiagnosis talasemia β mayor di Poli Anak dan Poli
Penyakit Dalam umur 1-18 tahun yang menjalani transfusi rutin di Rumah Sakit
Daerah (RSD) dr. Soebandi dan Rumah Sakit Jember Klinik pada tanggal 1 Januari
2018 sampai dengan 31 Desember 2018. Analisis data dilakukan dengan
menggunakan uji korelasi Pearson dengan interval kepercayaan 95% atau p<0,05.
Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan jumlah sampel sebesar 15
sampel. Sebagian besar sampel berada pada usia 5-11 tahun. Rata-rata kadar feritin
sampel adalah 3.683,36 ng/ml, dengan kadar feritin minimum sebesar 905,30
ng/ml, dan kadar feritin maksimum sebesar 22.744,00 ng/ml. Sementara, rata-rata tinggi badan sampel adalah 135,60 cm, dan berat badan sampel sebesar 30,54 kg.
Terdapat hubungan korelasi negatif sangat kuat yang signifikan antara kadar feritin
dengan tinggi badan (p = 0,000; r = -0,945), dan berat badan (p = 0,000; r = -0,912).
Dapat disimpulkan bahwa transfusi darah berulang dapat menyebabkan kelebihan
besi pada pasien talasemia β mayor.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]