Pemanfaatan Iterated Function System (IFS) untuk Membangkitkan Motif Anyaman Ukuran 𝑛 × 𝑛
Abstract
Kesenian merupakan salah satu hal yang sangat dekat dengan kehidupan
misalnya kerajinan anyaman. Kerajinan anyaman dibuat dengan tindih-menindih
atau silang-menyilang dan memiliki berbagai macam motif. Motif anyaman
terbuat dari susunan bangun dua dimensi yaitu persegi.
Anyaman merupakan salah satu bentuk dari penerapan bidang matematika
yaitu fraktal. Ciri khas fraktal berupa Self-similarity yaitu keadaan objek yang
dibangun secara berulang dengan mengganti suatu gambar dengan yang sebangun,
tetapi berukuran lebih kecil dari asalnya. Salah satu cara yang dapat digunakan
untuk mengkonstruksi fraktal adalah menggunakan Iterated Function System
(IFS).
Motif anyaman dapat dibuat dengan membentuk sebuah pola dasar
terlebih dahulu. Pola dasar yang dibentuk menggunakan ukuran grid 𝑛 × 𝑛 pada
tabel GUI dengan 𝑛 > 1 untuk menghasilkan sebuah motif. Setelah mendapatkan
ukuran pola dasar, langkah selanjutnya yaitu memberi pola dengan menginputkan
bilangan bulat. Agar mendapatkan motif anyaman yang menarik, diberikan
beberapa iterasi pada pola dasar.
Semakin sedikit ukuran 𝑛 × 𝑛 pada pola yang digunakan, maka variasi
pola dasar akan semakin sedikit. Sedangkan apabila menggunakan ukuran 𝑛 × 𝑛
semakin banyak, maka variasi pola dasar akan semakin banyak. Setelah
menentukan ukuran grid, maka langkah selanjutnya yaitu memasukkan pola pada
tabel. Pola dibuat dengan memasukkan bilangan bulat. Bilangan bulat terbesar
merupakan tempat pengoperasian IFS.