Puisi di Layar Instagram; Ekspresi Sastra-Multimedia Pada Ekosistem Siber
Abstract
Ketika teknologi informasi masuk dalam ruang budaya, maka produk
kesusteraan seperti puisi juga terpengaruh, utamanya pada model
penciptaan, penerbitan dan cara menikmatinya. Hadirnya internet dan
aplikasi sosial media memberi mekanisme yang sama sekali berbeda
pada proses tersebut. Instagram yang awalnya sebagai wahana
mengunggah dan berbagi konten foto-video, kini juga dilibatkan
sebagai sarana mendistribusikan konten kesusasteraan seperti puisi.
Dalam layar Instagram, puisi hadir tidak hanya ansih sebagai teks
puisi, namun juga disertai dengan gambar/foto, juga audio. Bentuk
puisi di ekosistem siber kini melibatkan unsur lain terutama dalam
bagaimana cara ekspresi sastra sampai dari pengkarya kepada
khalayak. Ruang sastra menjadi lebih cair melintas ruang-waktu.
Apresiasi bisa datang seketika itu juga di kolom komentar aplikasi
Instagram. Menggunakan pengamatan kualitatif yang tidak mengacu
pada skala pengukuran tertentu, artikel ini membahas tentang semakin
rigid-nya struktur semantik dan berubahnya struktur sintaksis pada
puisi karena penyesuaian-penyesuaian dengan teknologi informasi.
Artikel ini juga mengeksplorasi fenomena hiperrealitas, dalam karyakarya
puisi di sosial media Instagram. Semakin kaburnya bentuk dan
kepemilikan suatu karya puisi. Termasuk munculnya peluang repetisirepetisi
dan mimikri karya. Juga bagaimana ketika proses kekaryaan
tersebut, menjadi wajah kebudayaan kontemporer dalam ruang
simulasi, galaksi simulakra yang tidak lagi berpusat. Mengamini
zaman postmodernisme.
Collections
- LSP-Conference Proceeding [1874]