Analisis Pengaruh Informasi Akuntansi dan Non Akuntansi Terhadap Tingkat Underpricing Pada Perusahaan Yang Melakukan Initial Public Offering di Bursa Efek Indonesia
Abstract
Kehadiran pasar modal saat ini sangat penting bagi perusahaan dan
investor. Pasar modal merupakan alternatif bagi perusahaan untuk mendapatkan
sumber pendanaan, sedangkan bagi investor untuk mendapatkan keuntungan
(return) dari penjualan saham. Investor memperoleh keuntungan ketika harga IPO
lebih rendah dibandingkan dengan harga yang terjadi di pasar sekunder pada hari
pertama. Perusahaan yang melakukan IPO harus membuat prospektus dimana hal
tersebut sudah ditentukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Investor dapat
mempertimbangkan keputusan investasinya dengan melihat informasi akuntansi
dan non akuntansi di dalam prospektus. Investor dapat membuat keputusan
dengan menganalisis informasi-informasi yang terdapat didalam prospektus.
Dalam mempertimbangkan keputusan, investor menganalisis rasio keuangan yang
terdapat di informasi akuntansi seperti Return on Assets, Earning per Share, dan
financial leverage. Sedangkan di dalam non akuntansi investor menganalisis
informasi non akuntansi yang terdapat di perusahaan, seperti ukuran perusahaan,
reputasi auditor, reputasi underwritter, dan umur perusahaan. Informasi-informasi
dalam prospektus dapat memberikan tambahan point bagi investor dalam melihat
kinerja perusahaan tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk
menganalisis pengaruh informasi akuntansi dan non akuntansi terhadap tingkat
initial return.
Jenis data pada penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan
menggunakan data sekunder sebagai sumber data yang digunakan. Sampel
penelitian ini sebanyak 70 perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek
Indonesia periode 2010-2016 yang dipilih menggunakan purposive sampling.
Analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda. Setelah
dilakukan analisis regresi linier berganda, dilakukan uji asumsi klasik dan uji
hipotesis (uji t) dengan tingkat signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa tidak semua informasi akuntansi dan non akuntansi berpengaruh terhadap
tingkat nilai underpricing.