Negeri Amplop di Ruang Media Sosial Metafungsi Bahasa
Date
2019-01-21Author
Anoegrajekti, Novi
Mustamar, Sunarti
Mariati, Sri
Macaryus, Sudartomo
Metadata
Show full item recordAbstract
Puisi merupakan karya sastra paling tua karena sudah ditulis
orang sejak ratusan tahun sebelum masehi hingga saat ini. Demikian
juga minat membaca puisi juga terus berkembang hingga saat ini.
Tulisan ini bertujuan menjelaskan produksi makna puisi yang dijeskan
dengan menggunakan konsep metafungsi bahasa dan linguistik
sistemik. Dua konsep teori tersebut digunakan untuk menjelaskan
makna wacana puisi Mustofa Bisri berjudul “Di Negeri Amplop”
yang secara simbolik melakukan sindiran terhadap fenomena sosial
yang ada di Indonesia. Publikasi audio-visual dengan memanfaatkan
media sosial memungkinkan pengguna menikmati secara auditif dan
visual. Hasil analisis menunjukkan bahwa puisi membangun makna
dengan memanfaatkan keseluruhan potensi bahasa secara sistemik,
mulai dari tataran fonologi, morfologi, sistaksis, dan wacana. Dalam
kaitannya dengan metafungsi bahasa, puisi secara objektif lebih fokus
pada metafungsi tekstual yang terbagi menjadi empat sistem bahasa,
yaitu fonologi, morfologi, sintaksis, dan wacana.
Collections
- LSP-Conference Proceeding [1874]