Karakteristik Konstanta Dielektrik Serbuk Lada Putih Menggunakan Sensor Kapasitor Pelat Sejajar
Abstract
Lada merupakan bahan rempah-rembah yang mempunyai bentuk bulat kecil
dan mempunyai aroma yang khas serta kandungannya yang sangat bermanfaat.
Adapun kandungan lada yaitu zat karbohidrat, zat protein, kadar air, minyak atsiri
dan masih banyak kandungan kimia lainnya yang sangat bermanfaat bagi tubuh.
Oleh karena itu kemurnian lada perlu untuk diperhatikan agar tidak mengurangi
kandungan nutrisi gizi yang ada di dalam lada tersebut. Dalam kondisi lapang
banyak sekali ditemukan kecurangan dengan memalsukan maupun menambahkan
pencampur bahan lain (serbuk nasi kering) ke dalam serbuk lada. Tujuan
penambahan serbuk nasi kering tersebut yaitu untuk menambah massa dari serbuk
lada sehingga dapat memperoleh keuntungan yang besar. Serbuk lada putih yang
dicampur dengan serbuk nasi kering memiliki sifat dielektrik yang berbeda. Sifat
dielektrik pada penelitian ini ditinjau dari nilai konstanta dielektrik serbuk lada
yang diteliti.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik nilai konstanta
dielektrik serbuk lada. Penelitian ini menggunakan metode dielektrik dengan
konsep sensor kapasitansi yaitu kapasitor pelat sejajar yang dihubungkan dengan
voltmeter. Voltmeter digunakan untuk mengukur nilai tegangan masukan dan
tegangan keluaran. Nilai tegangan masukan dan nilai tegangan keluaran yang
dihasilkan dipengaruhi oleh perubahan frekuensi dari frekuensi 1 kHz sampai
dengan 100 kHz. Nilai tegangan yang dihasilkan digunakan dalam penentuan nilai
konstanta dielektrik serbuk lada dengan adanya pencampuran bahan pencampur
dan tanpa penambahan bahan pencampur ke dalam serbuk lada.
Hasil penelitian menunjukkan hubungan penambahan bahan pencampur
terhadap nilai konstanta dielektrik serbuk lada putih menunjukkan nilai konstanta
dielektrik yang semakin naik, seiring dengan bertambahnya konsentrasi bahan
pencampur (serbuk nasi kering) yang ditambahkan ke dalam serbuk lada putih.
Hal ini disebabkan konstanta dielektrik dari serbuk lada putih murni lebih kecil
dibanding dengan konstanta dielektrik serbuk nasi kering murni. Sehingga pada
penambahan konsentrasi serbuk nasi kering menyebabkan peningkatan besar
kapasitansi pada serbuk lada putih, yang meyebabkan konstanta dielektrik serbuk
lada putih juga semakin besar.
Selanjutnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa konstanta dielektrik
serbuk lada putih murni dengan serbuk nasi kering murni memiliki nilai konstanta
dielektrik yang berbeda. Konstanta dielektrik serbuk lada putih murni maupun
campuran dapat dipengaruhi oleh penambahan frekuensi. Hubungan ini
menunjukkan hubungan yang linier. Kenaikan frekuensi mengakibatkan nilai
konstanta dielektrik menurun. Hal ini dikarenakan ketika frekuensi dinaikkan
menyebabkan osilasi medan listrik semakin cepat, sehingga dipol di dalam bahan
hanya sedikit yang terpolarisasi oleh medan listrik luar. Hal ini mengakibatkan
medan listrik di dalam bahan semakin lemah dan beda potensial yang dihasilkan
besar. Pada frekuensi 1 kHz sampai dengan 100 kHz untuk serbuk lada nilai
konstanta dielektrik tertinggi yaitu (6,280±0,103) dan nilai konstanta dielektrik
terendah pada frekuensi 100 kHz yaitu (3,393±0,038). Serbuk nasi kering murni
memiliki nilai konstanta dielektrik tertinggi pada frekuensi 1 kHz yaitu
(10,952±0,231) dan nilai konstanta dielektrik terendah pada frekuensi100 kHz
yaitu (5,917±0,081).