“Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Ny. A dan Tn. M yang Salah Satu Anggota Keluarganya Mengalami Gastritis Akut dengan Masalah Keperawatan Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukodono Lumajang Tahun 2018
Abstract
kanan setelah pulang dari rumah sakit dan sangat mudah terkena gastritis bila
tidak mematuhi penatalaksanaan diet di rumah, makan makanan yang teratur dan
menghindari makan yang dapat mengiritasi lambung. Keluarga mempunyai peran
penting dalam merawat dan mencegah kekambuhan gastritis karena keluarga
merupakan orang yang paling dekat dan sering bersama pasien (Purwanti, 2016).
Gastritis biasanya disebabkan karena pola makan yang kurang tepat, makanan
yang mengiritasi lambung dan makanan yang terkontaminasi mikroorganisme,
serta penggunaan analgesic yang berlebihan. Penyakit ini sering ditandai dengan
nyeri ulu hati, mual, muntah, cepat kenyang dan anoreksia sehingga menimbulkan
berbagai masalah keperawatan pada pasien. Kerangnya pengetahuan pasien dan
keluarga dalam mengatasi gejalanya sehingga mengakibatkan intake nutrisi tidak
adekuat dan menyebabkan pasien mengalami ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh (Muttaqin & Sari, 2013).
Penelitian ini menggunakan metode laporan kasus terhadap 2 klien pada
dua keluarga yang salah satu anggota keluarganya menderita gastritis akut dengan
masalah kepeawatan ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dan
menjalani rawat jalan di wilayah kerja Puskesmas Sukodono. Pengumpulan data
dilakukan dengan melakukan wawancara meliputi identitas keluarga, identitas
klien, riwayat kesehatan keluarga, tahap perkembangan keluarga, fungsi
perawatan kesehatan keluarga, observasi meliputi pemeriksaan fisik (tekanan
darah, suhu, nadi, status pernafasan), antropometri dan penimbangan berat badan,
pemeriksaan Hb klien.
Hasil penelitian yang dilakukan penulis di Puskesmas Sukodono
Lumajang terdapat dua batasan karakteristik yaitu ungkapan klien 1 dan klien 2
bahwa nafsu makan menurun dan data objektif yang menunjukkan bahwa klien
mengalami penurunan berat badan. Intervensi dan implementasi keperawatan
dilakukan manajemen nutrisi, monitor nutrisi, konseling nutrisi, monitor tandatanda
vital, menejemen berat badan, dan pengajaran peresepan diet. Pada tahap
evaluasi keperawatan yaitu dari 4 kriteria hasil yang muncul pada pasien yaitu
pemberian diet yang sehat, memodifikasi menu makanan, perilaku patuh pada
makanan yang dianjurkan, manajemen berat badan tercapai dengan 3 kali
kunjungan.
Tindakan keperawatan pada pasien gastritis akut dengan masalah
keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
membutuhkan lebih dari 3 kali kunjungan untuk mencapai kriteria hasil. Bagi
keluarga untuk menangani anggota keluarga yang mengalami gastritis diperlukan
pamahaman keluarga dalam memahami penyakit gastritis, untuk merawat anggota
keluarga yang sakit, keluarga diharapkan dapat memutuskan tindakan yang tepat
seperti pemberian diet sesuai indikasi, menghindari makanan yang mengandung
gas dan makanan yang iritan terhadap lambung, serta klien dan keluarga dapat
menerapkan pola makan yang teratur.