Pengaruh Kepemimpinan, Pengembangan Karier dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Puskesmas Kabupaten Situbondo
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan, pengembangan karier dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai di pusat kesehatan masyarakat di kabupaten Situbondo.Pusat kesehatan Masyarakat atau merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja, mempunyai posisi yang strategis dalam rangka mewujudkan masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat,sehingga mendapatkat pelayanan yang optimal. Kinerja yang baik merupakan tujuan yang ingin dicapai setiap pusat kesehatan masyarakat. Kinerja suatu pusat kesehatan masyarakat tidak dapat dilepaskan dari kinerja para pegawai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Maju tidaknya suatu pusat kesehatan masyarakat sangat ditentukan oleh peran dan kualitas para pegawainya.Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja adalah kemampuan dan motivasi Peningkatan kemampuan atau kualitas sumber daya manusia dilakukan dengan pendekatan peningkatan kualitas pada semua pegawai. Kualitas pegawai yang semakin tinggi, diharapkan semakin tinggi kinerjanya, sebaliknya, makin rendah kualitas pegawai, dimungkinkan semakin rendah pula kinerjanya. Peningkatan dengan pelatihan dan seminar maupun diklat merupakan sebuah upaya peningkatan kwalitas pegawai, yang diharap bisa meningkatkan kinerja pegawai. Dalam suatu organisasi, kepemimpinan merupakan salah satu factor penting ya ngdapat memberikan pengaruh yang berartibagi organisasi. Seseorang pemimpin perlu memiliki aspek-aspek kepribadian yang dapat menunjang usahanya dalam mewujudkan hubungan manusia yang efektif dengan anggota organisasinya. Seorang pemimpinan di harapikut serta memperhatikan mengembangan karier anggotanya dan merencanakan, mendukung karier anggotanya atau pegawainya dengan anggaran. Oleh karena itu pengembangan karier pegawai harus dilakukan dengan baik, obyektif, adil, dan efektif sesuai dengan ketentuan yang telah di tetapkan. Pengembangan karier melalui pelatihan dan pendidikan pelatihan sangat terbatas penyelenggaraanya. Sehingga bagi pegawai yang ingin meningkatkan pengetahuan harus bersedia dengan biaya sendiri. Inilah salah satu penyebab dalam peningkatan pengembangan karier. Hal tersebut juga di sebabkan oleh pemahaman pegawai dalam mengartikan pengembangan karier itu hanya untuk struktural saja, pendidikan bertujuan meningkatkan kenaikan pengadapatan dalam gaji,sedangkan pelatihan dan kursus hanya untuk menambah tanggung jawab dalam tugas yang tidak berdampak pada peningkatan jumlah gaji. Seorang x pegawai yang sudah terpenuhi semua kebutuhan hidupnya,akan merasa puas dalam posisi keadaan yang sekarang. Kepuasan kerja adalah hal yang sangat penting diperhatikan oleh puskesmas. Pegawaiyang merasa puas bekerja memiliki tingkat kehadiran dan terkadang memilikiprestasi yang lebih baik dibandingkan pegawai tidak puas bekerja.Selain itu pegawai yang merasa puas cenderung memiliki kinerja yangbaik, memiliki tingkat kemangkiran yang rendah dan keinginan yang rendah untuk pindah kerja.Pusat kesehatanmasyarakat memiliki kepuasan yang berbeda pula banyak faktor yang mempengaruhi. Inilah salah satu alasan peneliti melakukan penelitian karena tiap pusat kesehatan masyarakat mempunyai cara dan teknik yang berbeda dalam melihat 4 faktor yaitu fokos penelitian yaitu kepemimpinan, pengembangan karier dan kepuasan kerja terhadap kinerja. Penelitian ini mengambil sampel semua Pegawai negeri sipil yang bekerja dipusat kesehatan masyarakatdikabupaten Situbondo, kecuali kepala puskesmas,dikarenakan pemimpin disuatu unit. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma kuantitatif. Populasi yang digunakan adalah seluruh pegawai yang berstatus pegawai negeri sispil yang bekerja di pusat kesehatan masyarakat kecuali kepala puskesmas, sebanyak 410 orang. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel menggunakan rumus slovin sehingga ditemukan sampel sebanyak 202 orang, kemudian untuk menentukan sampel/ responden dilakukan dengan cara random samplingberdasarkan robabilitas dari masing–masing pengelompokan jenis ketenagaan. Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah data primer berupa kuesioner, sedangkan data sekuder berupa dokumentasi data dari dinas kesehatan kabupaten Situbondo. Instrument penelitian ini adalah kuesioner dalam bentuk pernyataan dengan menggunakan skala likert 1-5 sebagai skala pengukuran. Uji instrument penelitian dalam penelitian ini menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Variabel independent dalam penelitian ini ada tiga yaitu Kepemimpinan (X1) dengan menggunakan teori Fiedler, Pengembangan Karier (X2) dengan menggunakan teori Veithzal Riva’i (2003) dan Kepuasan kerja (X3) menggunakan teori Hasibuan (2009). Untuk Variabel dependentnya adalah kinerja pegawai (Y) dengan menggunakan teori T.R. Michel (2001:15) (2006). Sedangkan analisis uji dalam penelitian menggunakan regresi linear berganda. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa secara parsial variabel Kepemimpinan dan kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai , sedangkan Pengembangan Karier tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Berdasarkan hasil penelitian diatas, hendaknya karyawan diharapkan lebih meningkatkan kinerja layanan dan mengedepankan profesionalitas sebagai seorang yang punya ciri profesi tertentu yang bekerjadan mengabdi untuk masyarakat.