Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kaki Lima Di Sekitaran Pasar Tanjung Kabupaten Jember
Abstract
Sektor informal sampai saat ini belum ada kesamaan dan kesatuan pendapat
tentang pengertian atau definisi sektor informal. Kebanyakan definisi yang ada
sangat sempit dan hanya menunjukkan pada sektor atau kegiatan tertentu di
daerah kota seperti pedagang kaki lima, tukang becak, dan semacamnya. Hal ini
sesuai dengan pernyataan Salah satu jenis usaha disektor informal adalah
pedagang kaki lima (PKL). Pedagang kaki lima merupakan bagian sektor informal
yang banyak terlihat di Kabupaten-Kabupaten Negara berkembang seperti
Indonesia. Beberapa peneliti berpendapat bahwa pedagang kaki lima adalah ciri
Negara berkembang, ekonomi dektor informal seperti pedagang kaki lima timbul
dari keadaan sosial ekonomi Negara berkembang. Sebagai salah satu usaha kecil
dan bersifat informal, pedagang kaki lima dihadapkan pada berbagai masalah,
masalah yang timbul tidak hanya dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari
internal pedagang kaki lima seperti kondisi fisik yang tidak memungkinkan,
keterbatasan modal, keterbatasan pendidikan maupun minimnya pendapatan yang
diperoleh, tetapi permasalahan yang dihadapi pedagang kaki lima dapat
disebabkan dari faktor lain yang disebabkan kondisi eksternal pedagang kaki lima
seperti banyaknya pesaing, kondisi krisis yang tidak kunjung usai, sehingga ini
mempengaruhi pedagang kaki lima dalam mengembangkan usahanya dan secara
langsung berpengaruh kepada pendapatan yang mereka terima.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis
Regresi Linier Berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS) yang
diolah dengan menggunakan Eviews. Hasil Analisis Regresi Linier bergandadata
menggunakan Eviews menghasilkan persamaan Y = 34961.13 +1601.094X1 +
885.0629X2 + 0.126891X3 Dengan nilai probabilitas uji F (secara simultan)
sebesar 0,000000, menunjukkan bahwa secara bersama-sama, variabel curahan
jam kerja, lama kerja, dan modal berpengaruh signifikan terhadap pendapatan Pedagang Kaki Lima di Pasar Tanjung Kabupaten Jember. Uji T (secara parsial);
curahan jam kerja 0.0287, lama kerja 0.7828, modal 0.0000. Hal ini menunjukkan
bahwa secara parsial, variabel lama kerja dinyatakan tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap pendapatan Pedagang Kaki Lima di Pasar Tanjung Kabupaten
Jember, sedangkan variabel curahan jam kerja dan modal dinyatakan berpengaruh
secara signifikan terhadap pendapatanPedagang Kaki Lima di Pasar Tanjung
Kabupaten Jember dengan tingkat signifikan sebesar α = 5%. Koefisien
determinasi R2sebesar 0.620816menunjukkan bahwa jumlah curahan jam kerja,
lama kerja, dan modal dapat menjelaskan variabel independen sebesar 62%,
sedangkan 38% dijelaskan oleh variabel dependen.