Pengembangan Eksipien Co-Process Pati Pisang Kepok (Musa Paradisiaca Var. Formatypica) Pregelatinasi – Hidroksipropil Metilselulosa Sebagai Filler-Binder Tablet
Abstract
Tablet merupakan bentuk sediaan yang paling disukai dalam dunia farmasi (Bansal dan K.Nachaegari, 2004). Bahan obat yang akan diformulasikan dalam bentuk tablet memerlukan eksipien untuk membentuk massa yang kompak antara lain pengisi, pelicin, pengikat, dan penghancur. Pati pisang kepok berpotensi untuk dikembangkan sebagai eksipien tablet sebab mudah diekstraksi dan memiliki kadar pati yang tinggi (Palupi, 2012; Crowther, 1979). Metode kempa langsung sejauh ini lebih banyak digunakan dalam teknologi farmasi karena prosesnya yang sederhana dan biayanya yang relatif murah (Augsburger dan Mark J.Zellhofer, 2007). Pati memiliki keterbatasan untuk digunakan sebagai eksipien tablet kempa langsung karena sifat alir dan kompresibilitasnya yang kurang baik (Gusmayadi dan Bambang Sumaryono, 2012).
Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki sifat alir dan kompresibilitas pati melalui pregelatinasi dan co-process. Pregelatinasi merupakan metode modifikasi fisik menggunakan air dan suhu untuk merusak sebagian atau seluruh partikel pati sehingga menghasilkan ukuran yang lebih besar (Abdorreza dkk., 2012). Co-process merupakan salah satu metode modifikasi eksipien dengan mengkombinasikan bahan-bahan yang sudah ada agar bahan-bahan yang terpilih dapat saling melengkapi satu sama lain dan menutupi sifat-sifat yang tidak diinginkan dari masing-masing bahan (Bansal dan K.Nachaegari, 2004). Pati pisang kepok diolah menjadi filler-binder (pengisi dan pengikat tablet) dengan mengkombinasikannya bersama hidroksipropil metilselulosa (HPMC) sebagai pengikat sehingga hasil dari co-process memiliki kompresibilitas yang baik (Abdorreza dkk., 2012). Bahan aktif yang digunakan dalam penelitian ini adalah vitamin C yang merupakan bahan aktif umum untuk diformulasikan dalam bentuk tablet dengan metode kempa langsung. Eksipien co-process pati pisang kepok pregelatinasi – HPMC yang dihasilkan semua formula menunjukkan karakteristik yang memenuhi persyaratan sebagai eksipien tablet kempa langsung mencakup organoleptis, kelembapan, sifat alir, dan kompresibilitas. Peningkatan konsentrasi HPMC dalam formula dapat menurunkan sifat alir, namun masih dalam kategori baik. Sebaliknya, peningkatan konsentrasi HPMC dalam formula meningkatkan kompresibilitas eksipien yang dihasilkan. Tablet vitamin C yang dihasilkan dari eksipien co-process pati pisang kepok pregelatinasi – HPMC memenuhi persyaratan terkait kekerasan, kerapuhan, waktu hancur, keseragaman sediaan, dan disolusi pada formula 4. Formula 1 dan 2 tidak memenuhi persyaratan kekerasan dan kerapuhan, sedangkan formula 3 memenuhi seluruh persyaratan kecuali kerapuhan. Bertambahnya konsentrasi HPMC dalam formula menghasilkan tablet dengan kekerasan yang semakin meningkat, waktu hancur semakin lama, dan tingkat kerapuhan semakin menurun. Berdasarkan hasil yang telah didapatkan, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait optimasi dan penambahan eksipien lain guna memperbaiki sifat granul maupun tablet yang belum memenuhi persyaratan serta penelitian baru menggunakan bahan aktif lain.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]