Hubungan Dukungan Emosional Keluarga Dengan Efikasi Diri Klien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja Puskesmas Pakusari
Abstract
Diabetes melitus adalah penyakit gangguan metabolik dalam tubuh, dimana ketidakmampuan tubuh dalam memproduksi insulin dan ketidak mampuan tubuh dalam menggunakan insulin sehingga terjadi penumpukan glukosa di dalam darah. Menjaga normalitas nilai kadar glukosa darah merupakan bentuk perawatan DM untuk mencegah komplikasi. Selama proses penatalaksanaan klien DM sendiri yang bertanggung jawab selama pengobatan. Selain itu penatalaksanaan penyakit DM dilakukan seumur hidup dan seringkali memunculkan kejenuhan dan masalah psikologi. Masalah psikologi yang ada menyebabkan penurunan efikasi diri klien DM tipe 2. Efikasi diri adalah suatu keyakinan diri yang baik dan akan membantu seseorang untuk untuk berperilaku positif untuk menyelesaikan tugas-tugasnya atau masalahnya. Efikasi diri yang kurang akan mengganggu proses penatalaksanaan DM tipe 2. Salah satu faktor yang mampu meningkatkan efikasi diri seseorang adalah dukungan emosional keluarga yang baik.
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisa hubungan dukungan emosional keluarga dengan efikasi diri pasien DM tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Pakusari. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan metode cross sectional. Sampel penelitian menggunakan teknik non probability sampling dengan cara consecutive sampling sehingga diperoleh 98 klien. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dukungan emosional keluarga dan Diabetes Mellitus Self Efficacy Scale (DMSES). Uji statistik dalam analisis data menggunakan pearson dengan tingkat signifikasi 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata dukungan emosional keluarga adalah 66,08 (rentang nilai 23-92) dan nilai rata-rata efikasi diri adalah 58,76 (rentang nilai 20-100). Hasil uji statistik menggunakan pearson correlation menunjukkan adanya hubungan signifikan antara dukungan emosional keluarga dengan efikasi diri pasien DM tipe 2 (p value= 0,001 dan nilai r= 0,478). Hasil tersebut menunjukkan terdapat korelasi positif dengan nilai kekuatan sedang yang diartikan semakin tinggi nilai dukungan emosional keluarga maka semakin tinggi nilai efikasi diri pasien DM tipe 2. Pasien DM tipe 2 yang memiliki dukungan emosional keluarga yang baik cenderung memiliki efikasi diri yang baik. Dukungan emosional dari keluarga berupa perhatian dan rasa empati mampu memberikan rasa aman dan nyaman pada klien DM tipe 2 sehingga efikasi bisa menjadi baik dan penatalaksanaan DM bisa berjalan maksimal. Efikasi diri yang baik mampu meningkatkan perawatan diri pada klien DM tipe 2. Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan dukungan emosional keluarga terhadap efikasi diri klien DM tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Pakusari. Melihat pentingnya efikasi diri bagi klien DM maka perawat harus mampu memberikan pendidikan kesehatan tidak hanya kepada klien DM tipe 2 tapi juga mampu memberikan pendidikan kesehatan terhadap anggota keluarga dengan DM tipe 2 tentang pentingnya efikasi diri terhadap penatalaksanaan DM dan mengajarkan bagaimana cara penatalaksanaan DM yang baik.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]