Pengaruh Toksisitas Granula Ekstrak Buah Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia L.) Terhadap Mortalitas Berudu (Phyrinoidis Aspera) Serta Pemanfaatannya Sebagai Poster
Abstract
Granula ekstrak buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.) merupakan bioinsektisida dalam memberantas larva nyamuk Aedes aegypti L.. Granula ekstrak buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.) dapat membunuh larva nyamuk Aedes aegypti L. sebesar 1 gram/10 liter dalam waktu 105 menit. Granula ekstrak buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.) dapat mematikan larva nyamuk karena kandungannya yaitu senyawa limonoida, tannin, flavonoid, dan minyak atsiri. Senyawa tersebut bersifat mematikan larva yang akan masuk ke dalam tubuh larva nyamuk Aedes aegypti L. yang mengganggu sistem-sistem dalam tubuhnya. Dosis yang cukup dapat mengganggu metabolisme larva nyamuk Aedes aegypti L., sehingga dosis yang diberikan akan terakumulasi dalam tubuh larva nyamuk Aedes aegypti L. secara osmosis. Kenyataan di atas perlu dilakukan uji keamanan terhadap hewan non target sebagai ketentuan suatu bioinsektisida baru yang aman terhadap lingkungan.
Habitat larva nyamuk Aedes aegypti L. adalah di air, sehingga granula ekstrak buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.) perlu dilakukan uji keamanan terhadap hewan yang hidup di air, termasuk kelas Pisces dan Amphibi. Pengujian keamanan bioinsektisida telah dilakukan terhadap kelas Pisces yaitu Ciprinus carpio yang terbukti aman pada konsentrasi 1 gram/10 liter. Selain kelas Pisces, ada Amphibi yang juga hidup dalam air yaitu pada fase berudu. Berudu merupakan fase larva pada Amphibi yang terus mengalami perkembangan morfologi di dalam air. Perkembangan berudu dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi gen dan hormon. Faktor eksternal salah satunya meliputi nutrisi, suhu, kelarutan oksigen, dan kekeruhan air.
Granula ekstrak buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.) keberadaannya merupakan bahan asing bagi makhluk hidup aquatik salah satu contohnya adalah pada
kelas amfibi. Berudu menjadi bioindikator yang memiliki sensitifitas terhadap perubahan lingkungannya akibat pemberian granula ekstrak buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui toksisitas granula ekstrak buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.) terhadap mortalitas berudu. Penelitian ini dilakukan di Sub. Lab. Zoologi laboratorium Pendidikan Biologi.
Penelitian diawali dengan menyiapkan alat dan bahan. Terdapat 4 perlakuan pada penelitian ini yaitu pemberian ragam konsentrasi granula ekstrak buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.) yaitu 0,5 gram/10 liter, 1 gram/10 liter, 2 gram/10 liter sebagai kontrol positif dan air 10 liter sebagai kontrol negatif. Pada setiap perlakuan terdapat 5 ekor berudu (Phyrinoidis aspera) dengan pengulangan sebanyak 6 kali. Pengamatan mortalitas berudu (Phyrinoidis aspera) dilakukan dalam waktu 24 jam. Analisis data pada hasil penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS 17 yang hasilnya menunjukkan taraf signifikan sebesar 0,434. Hal ini mengartikan bahwa granula ekstrak buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap mortalitas berudu (Phyrinoidis aspera).
Hasil penelitian kemudian dilanjutkan dengan membuat poster. Poster bertujuan sebagai media perantara yang memuat materi hasil penelitian yang dapat digunakan serta dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya Mahasiswa FKIP Biologi Universitas Jember. Persentase rata-rata hasil validasi poster oleh 5 orang validator yang teridiri dari ahli materi, ahli media dan pengguna adalah sebesar 82,56%. Nilai persentase rata-rata hasil validasi tersebut menunjukkan bahwa poster layak untuk digunakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat.