• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Identifikasi Kemampuan Penalaran Hipotesis Deduktif dan Keterampilan Proses Sains Siswa SMK pada Pokok Bahasan Rangkaian Arus Sederhana melalui Kegiatan Percobaan

    Thumbnail
    View/Open
    HEDIANA ALFIAN-140210102107.pdf (4.798Mb)
    Date
    2018-11-21
    Author
    ALFIAN, Hediana
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 menuntut siswa untuk memiliki kemampuan HOTS (High Order Thinking Skills). HOTS sangat diperlukan untuk meningkatkan kinerja yang kritis, serta berkuliatas tinggi yakni melalui proses pembelajaran yang disertai dengan sistem, materi, dan sumber daya yang baik. Namun pada kenyataannya, kemampuan HOTS siswa di Indonesia masih rendah. Hal tersebut karena pembelajaran yang ada saat ini kurang merangsang siswa untuk memiliki kemampuan HOTS. Kemampuan HOTS menuntut siswa untuk berpikir tingkat tinggi atau berpikir lebih kritis, sehingga kemampuan intelektual yang dimiliki siswa dapat berkembang. Salah satu kemampuan berpikir kritis yaitu kemampuan dalam memberikan penjelasan ilmiah terkait sebab akibat suatu permasalahan secara sederhana yang terdiri dari keterampilan memberikan pertanyaan, menganalisis suatu argumen, dan keterampilan dalam menjawab suatu pertanyaan. Penalaran hipotesis deduktif memberikan kesempatan pada siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri. Selain itu juga dapat membentuk dan mengembangkan konsep diri siswa, sehingga siswa terhindar dari cara belajar dengan mengahafal, dan memberikan waktu pada siswa untuk mengasimilasi dan mengakomodasi informasi. Proses kegiatan belajar hendaknya membiarkan siswa untuk mencari dan menemukan sendiri dari apa yang dipelajari. Siswa memerlukan kesempatan untuk mampu memecahkan masalah. Sains tidak hanya penguasaan konsep tetapi juga proses dalam menyelesaikan masalah. Jadi siswa perlu dituntut agar mampu memunculkan dan melatih keterampilan proses sains (KPS). KPS diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan tindakan dalam belajar sains, sehingga menghasilkan konsep, teori, prinsip, hukum, dan fakta.KPS secara rill dapat meningkatkan hasil belajar serta membantu siswa untuk memperoleh pemahaman lebih. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kemampuan penalaran hipotesis deduktif dan keterampilan proses sains siswa SMK pada pokok bahasan rangkaian arus sederhana melalui kegiatan percobaan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilaksanakan pada salah satu SMK di Jember. Penentuan responden menggunakan metode purposive sampling. Metode pengumpulan data meliputi tes dan wawancara. Teknik analisa data yaitu menghitung rata - rata kemampuan penalaran hipotesis deduktif dan keterampilan proses tiap indikator, serta menghitung persentase kemampuan penalaran hipotesis deduktif dan keterampilan proses sains SMK dan mengkategorikannya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelas X - Alat Berat, X - Multimedia, dan X - Teknik Komputer Jaringan, diperoleh data bahwa kemampuan penalaran hipotesis deduktif memiliki persentase 56,28% dan keterampilan proses sains memiliki persentase 53,96%. Indikator yang nilainya paling tinggi pada kemampuan penalaran hipotesis deduktif dan keterampilan proses sains, yaitu rencana untuk menguji hipotesis. Indikator yang paling rendah pada kemampuan penalaran hipotesis deduktif, yaitu hasil prediksi dan pada indikator keterampilan proses sains, yaitu kesimpulan. Tingginya nilai pada indikator rencana untuk menguji hipotesis menunjukkan bahwa siswa memahami prosedur untuk menyelesaikan permasalahan. Sementara indikator terendah pada kemampuan penalaran hipotesis deduktif disebabkan karena siswa kurang memahami konsep dari rangkaian arus sederhana sehingga prediksi yang dituliskan kurang tepat. Untuk indikator terendah pada ketermpilan proses sains disebabkan karena siswa tidak menuliskan hipotesis diterima atau ditolak serta tidak memberikan alasan sesuai dengan teori. Dari perolehan persentase tes yang dilakukan pada 3 kelas tersebut menunjukkan bahwa siswa SMK Negeri 2 Jember memiliki kemampuan penalaran hipotesis deduktif dan keterampilan proses sains dengan kategori sedang atau cukup.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/88281
    Collections
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education [15466]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository