HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN KOPING IBU YANG MEMILIKI ANAK AUTIS DI SLB-B & AUTIS TPA JEMBER
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara religiusitas dengan koping ibu yang memiliki anak autis di SLB-B & Autis TPA Jember. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif analitik yang menggunakan metode cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Sampel diperoleh dari keseluruhan populasi ibu yang memiliki anak autis di SLB-B & Autis TPA Jember sebesar 31 responden. Kuesioner yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu kuesioner religiusitas The Centrality of Religiosity Scale (CRS-15) dan kuesioner koping ibu yang memiliki anak autis. Analisa data menggunakan uji korelasi Spearman dengan tingkat signifikansi 0,05.
Berdasarkan penelitian ini didapatkan ibu yang memiliki anak autis mayoritas memiliki religiusitas tinggi sebanyak 16 orang dan mayoritas memiliki koping efektif sebanyak 16 orang. Hasil uji statistik menggunakan Spearman menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara religiusitas dengan koping ibu
yang memiliki anak autis di SLB-B & Autis TPA Jember (p value=0,000 dan r=0,613). Berdasarkan hasil tersebut didapatkan bahwa ada hubungan antara religiusitas dengan koping ibu yang memiliki anak autis di SLB-B & Autis TPA Jember dengan kekuatan hubungan kuat.
Religiusitas merupakan keyakinan yang dimiliki oleh seseorang dalam merasakan adanya kekuatan tertinggi yang menaungi kehidupan manusia dan mengakui bahwa hanya kepada Tuhan manusia bersandar serta bertawakal. Religiusitas adalah tingkatan seberapa jauh pengetahuan, seberapa kuat keyakinan, dan seberapa sering ibadah yang dilakukan pada pelaksanaan agama yang dianutnya. Ibu yang memiliki anak autis akan mendapatkan tekanan yang berlebih berupa stress karena harus mendampingi anak terus menerus sehingga diperlukan sebuah pertahanan yang disebut koping.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara religiusitas dengan koping ibu yang memiliki anak autis di SLB-B & Autis TPA Jember. Tenaga kesehatan diharapkan dapat memberikan penyuluhan atau konsultasi kepada ibu yang memiliki anak autis seputar terapi yang harus dijalani anak. Responden diharapkan memiliki kadar religiusitas yang tinggi untuk dapat meningkatkan koping menuju koping efektif sehingga dapat menjalankan tugasnya sebagai orang tua dalam memenuhi kebutuhan anak autis seperti kebutuhan fisiologi, rasa aman, kasih sayang, penghargaan, dan aktualisasi diri.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]