Hubungan Antara Pengembangan Bahan Ajar dengan Kreativitas Peserta Pelatihan Hantaran level I di Lembaga Kursus dan pelatihan Hantaran Parcelia Kabupaten Jember
Abstract
Bahan ajar merupakan komponen penting yang sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran. Pengembangan bahan ajar harus didasarkan pada analisis kebutuhan peserta didik. Pengembangan bahan ajar adalah suatu cara atau proses secara bertahap menuju kemajuan atau kesempurnaan terhadap seperangkat materi pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan efisien baik berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diajarkan kepada peserta didik dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan oleh satuan pendidikan. Adapun indikator dalam pengembangan bahan ajar meliputi kurikulum, karakteristik peserta, serta sarana dan prasarana. Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah hubungan antara pengembangan bahan ajar dengan kreativitas peserta pelatihan hantaran level I di lembaga Kursus dan Pelatihan Hantara Parcelia Kabupaten Jember, sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengembangan bahan ajar dengan kreativitas peserta pelatihan hantaran level I di lembaga Kursus dan Pelatihan Hantara Parcelia Kabupaten Jember. Adapun manfaat teoritis dalam penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, sebagai bahan perbandingan, serta referensi bagi pengembangan penelitian di bidang pendidikan khususnya Pendidikan Luar Sekolah yang mengkaji tentang hubungan antara pengembangan bahan ajar dengan kreativitas peserta pelatihan. Sedangkan manfaat manfaat praktis dalam penelitian ini adalah sebagai sarana dalam menerapkan ilmu yang didapatkan selama masa perkuliahan, menambah wawasan serta pengalaman terkait dengan sumber belajar dan juga terkait pemecahan masalahnya.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Tempat penelitian ditentukan dengan menggunakan purposive area yaitu di LKP Hantaran Parcelia Kabupaten Jember dikarenakan peneliti memiliki beberapa pertimbangan-pertimbangan untuk memilih tempat tersebut. Responden dalam penelitian ini sebanyak 20 orang responden ditentukan dengan teknik populasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah menggunakan angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan rumus korelasi tata jenjang. Hasil perhitungan hubungan antara pengembangan bahan ajar dengan krativitas peserta pelatihan secara keseluruhan diperoleh nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 0,685 dengan tingkat hubungan tinggi. Jika diprosentasekan hubungan antara keduanya sebesar 46,92%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Nilai ini lebih besar dari 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 untuk N=20 adalah 0,450, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Perhitungan rincian indikator adalah pada kurikulum dengan kreativitas peserta pelatihan sebesar 0,667 dengan tingkat hubungan tinggi, pada karakteristik peserta dengan kreativitas peserta pelatihan sebesar 0,529 dengan tingkat hubungan cukup, serta pada sarana dan prasarana dengan kreativitas peserta pelatihan sebesar 0,678 dengan tingkat hubungan tinggi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengembangan bahan ajar dengan kreativitas peserta pelatihan hantaran level I di Lembaga Kursus dan Pelatihan Hantaran Parcelia Kabupaten Jember. Tingkat hubungan antara pengambangan bahan ajar dengan kreativitas peserta pelatihan menunjukan kriteria tinggi. Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang diberikan kepada pengelola adalah perlunya peningkatan kedisiplinan pada peserta pelatihan sehingga penggunaan waktu yang fleksibel dapat berjalan dengan baik dan proses pembelajaran berjalan sebagaimana mestinya. Dan bagi peneliti lain, disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai faktor-faktor yang menjadi permasalahan dalam pengembangan bahan ajar dalam pendidikan nonformal.