Pola Absorbansi Kopi Bubuk Menggunakan Spektrofotometer UV-Vis
Abstract
Kopi bubuk campuran terbuat dari biji kopi yang ditambah dengan
bahan lain kemudian disangrai secara bersamaan dan dihaluskan. Penambahan
bahan campuran ke dalam bubuk kopi murni tersebut berpengaruh terhadap
jumlah kandungan senyawa kafein yang dihasilkan. Salah satu metode yang
dapat digunakan untuk menganalisis kandungan kafein dalam kopi adalah
dengan mengamati pola absorbansi yang dihasilkan. Dalam hal ini, tujuan dari
kegiatan penelitian ini adalah untuk mengetahui spektrum absorbansi kopi
bubuk murni dan kopi bubuk campuran berdasarkan pengukuran absorbansi
kafein menggunakan spektrofotometer UV-Vis.
Pada penelitian ini, analisis terhadap karakteristik spektrum absorbansi
dari kopi bubuk murni dan kopi bubuk campuran dilakukan dengan
menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Jenis kopi bubuk murni yang
digunakan adalah robusta, sedangkan bahan campuran kopi yang ditambahkan
berupa jagung dan kedelai. Penambahan bahan campuran pada kopi bubuk
murni dilakukan pada variasi fraksi massa sebesar 5%, 10%, 15%, dan 20%.
Pengukuran absorbansi kafein kopi bubuk dilakukan pada rentang panjang
gelombang 241-300 nm dan diperoleh bahwasanya absorbansi maksimum
terjadi di panjang gelombang (272,273) nm. Data pengukuran absorbansi kopi
bubuk kemudian divisualisasikan ke dalam grafik hubungan absorbansi
terhadap panjang gelombang.
Spektrum absorbansi dari kopi bubuk murni yang diperoleh berdasarkan
pengukuran menggunakan spektrofotometer UV-Vis berupa sebuah kurva
dengan puncak absorbansi yang terjadi pada panjang gelombang (272,273)
nm. Daerah spektrum ini bersesuaian dengan puncak absorbansi dari kafein
standart. Rata-rata absorbansi maksimum dari kopi bubuk murni sebesar
2,255. Pola absorbansi pada kopi bubuk campuran berbagai variasi fraksi
massa bahan pencampur juga memiliki bentuk kurva yang sama dengan kurva
kafein standar. Peningkatan fraksi massa bahan pencampur menyebabkan
berkurangnya absorbansi kafein, yang ditunjukkan dari penurunan nilai
absorbansi maksimum, baik pada kopi campuran jagung maupun kedelai.