PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGA TEKNIK MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINIER SISWA KELAS X APK 1 SEMESTER GANJIL SMK MUHAMMADIYAH 1 GENTENG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Abstract
Berdasarkan  observasi  di  lapangan,  Guru  matematika  kelas  X  SMK 
Muhammadyah 1 Genteng menjelaskan keadaan siswa kelas X APK 1, dan diketahui 
bahwa  1)  ketuntasan  hasil  belajar  siswanya  masih  berada  dibawah  Kriteria 
Ketuntasan  Minimal  (KKM).  Hal  ini  ditunjukkan  oleh  nilai  ulangan  harian 
sebelumnya  kelas  X  APK  1,  dimana  dari  39  siswa,  sebanyak  17  siswa  (43,59%) 
dinyatakan tuntas belajar dan mendapat nilai ≥ 65, sedangkan 22 siswa lainnya 
(56,41%)  dinyatakan  tidak  tuntas  karena  mendapat nilai ≤ 65. Hal ini berdasarkan 
Kriteria  Ketuntasan  Minimal  (KKM)  yang  harus  dicapai  siswa  agar  dapat  dikatakan 
tuntas dalam mengikuti pembelajaran, yaitu minimal memperoleh nilai ≥ 65; 2)  
rendahnya  aktivitas  belajar  siswa  di  kelas  X  APK  1,  hal  ini  dapat  terlihat  saat 
pembelajaran  berlangsung  siswa-siswanya  hanya  pasif  mendengarkan  penjelasan 
guru dan menyalin apa yang tertulis di papan tulis saja. 
    Salah  satu  usaha  untuk  mengatasi  permasalahan  tersebut  yaitu  dengan 
menerapkan  pembelajaran  dengan  menggunakan  model  pembelajaran  kooperatif 
dengan  teknik  mind  mapping.  Tujuan  yang  ingin  dicapai  pada    penerapan 
pembelajaran  dengan  menggunakan  model  pembelajaran  kooperatif  dengan  teknik 
mind  mapping  adalah:  mengetahui  bagaimana  penerapan  model  pembelajaran 
kooperatif dengan tenik  mind mapping, mengetahui aktivitas siswa dalam penerapan 
model  pembelajaran  kooperatif  dengan  teknik  mind  mapping,  serta  mengetahui 
ketuntasan belajar siswa pada pokok bahasan Persamaan dan Pertidaksamaan Linier. 
    Jenis  penelitian  yang  digunakan  adalah  Penelitian  Tindakan  Kelas  (PTK). 
Desain  penelitian  yang  digunakan  adalah  model  skema  Hopkins  yaitu  rancangan 
penelitian  yang  terdiri  dari  4  fase  meliputi  perencanaan,  tindakan,  observasi,  dan refleksi.  Subjek  penelitian  adalah  siswa  kelas  X  APK  1  SMK  Muhammadyah  1 
Genteng yang berjumlah 39 siswa. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data 
adalah  observasi,  wawancara,  tes  dan  dokumentasi.  Data  yang  diambil  meliputi 
aktivitas siswa, aktivitas guru, dan hasil belajar siswa. Data tersebut diambil pada saat 
pembelajaran  berlangsung,  yaitu  pada  semester  ganjil  tahun  ajaran  2011/2012. 
Analisis pengambilan data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. 
  Persentase  rata-rata  aktivitas siswa pada pembelajaran secara klasikal untuk 
siklus  I  sebesar  62,56%,  70,86%  dan  73,93%.  Sedangkan  pada  siklus  II  sebesar 
77,25%, 87,42% dan 84,83%. Hasil penelitian pada siklus I hasil belajar siswa masih 
belum mencapai standar yang ditentukan dengan ketuntasan klasikal sebesar 66,67%. 
Revisi  perencanaan  dan  tindakan  dilakukan  agar  terjadi  peningkatan  hasil  belajar 
siswa  dan  keaktifan  dalam  kerja  kelompok  serta  ketepatan  dalam  mengerjakan  soal 
dan membuat catatan dengan menggunakan teknik mind mapping. Pada siklus II hasil 
belajar siswa mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari ketuntasan hasil 
belajar secara klasikal diperoleh sebesar 87,18%.  
Berdasarkan  analisis  tersebut,    diperoleh  kesimpulan  bahwa  pembelajaran 
dengan  menggunakan  model  pembelajaran  kooperatif  dengan  teknik  mind  mapping 
mampu meningkatkan aktivitas siswa dan guru serta dapat meningkatkan hasil belajar 
siswa  kelas  X  APK  1  SMK  Muhammadyah  1  Genteng.  Oleh  karena  itu,  disarankan 
pembelajaran  dengan  menggunakan  model  pembelajaran  kooperatif  dengan  teknik 
mind  mapping  sebaiknya  dijadikan  sebagai  alternatif  bagi  guru  untuk  diterapkan 
dalam pembelajaran di kelas pada saat pokok bahasan Persamaan dan Pertidaksamaan 
Linier,  tetapi  harus  dipilih  materi  yang  sesuai  agar  pelaksanaan  pembelajaran  dapat 
berjalan dengan sebaik-baiknya.
