Pengembangan Eksipien Co-Process Pati Talas (Colocasia Esculenta) Terpregelatinasi dan Pvp Sebagai Filler-Binder Tablet Kempa Langsung
Abstract
Sediaan tablet menjadi formulasi yang paling umum di industri farmasi
sehingga hal tersebut mendorong usaha untuk memahami dan memperbaiki
formulasi yang ada. Dalam perkembangannya untuk mempermudah produksi
tablet maka diperlukan bahan yang lebih fungsional, terutama untuk tablet-tablet
yang diproduksi melalui kempa langsung. Salah satu cara untuk menghasilkan
bahan yang memiliki nilai fungsional yang lebih baik yaitu melalui co-processing.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk menemukan eksipien baru yang dapat
digunakan sebagai filler-binder dalam produksi tablet dengan menggabungkan
pati talas terpregelatinasi dan PVP dengan metode granulasi basah. Pati
merupakan bahan yang umum digunakan dalam produksi tablet sebagai pengisi,
sedangkan PVP umum digunakan dalam produksi tablet yang dibuat dengan
granulasi basah.
Eksipienco-process yang dibuat didesain dengan perbandingan pati talas
terpegelatinasi:PVP sebesar 95:5, 90:10, dan 80:20. Eksipien yang dihasilkan
kemudian dievaluasi karakteristik fisik meliputi sifat alir, distribusi ukuran
partikel, kelembapan, dan analisis FTIR serta karaktersitik fungsionalnya meliputi
kekerasan, kerapuhan, keseragaman sediaan, waktu hancur, dan persen obat
terdisolusi dari tablet yang dihasilkan.
Hasil evaluasi sifat alir meliputi kecepatan alir, sudut diam, indeks
kompresibilitas, dan Hausner‟s ratio. Hasil evaluasi sifat alir yang diperoleh
menunjukkan bahwa eksipien co-process 80:20 memiliki sifat alir yang paling
baik ditunjukkan dengan nilai kecepatan alir yang terbesar, sudut diam, indeks
konpresibilitas, dan Hausner‟s ratio yang paling kecil jika dibandingkan dengan
yang lain. Kelembapan bahan yang diuji menghasilkan nilai kelembapan yang tinggi pada pati talas terpregelatinasi, sedangkan eksipien co-process yang dibuat
memiliki kelembapan yang semakin tinggi jika konsentrasi PVP ditingkatkan.
Hasil analisis FTIR pada pati talas dan pati talas terpregelatinasi
menunjukkan spektra yang identik dengan puncak-puncak yang muncul pada
rentang bilangan gelombang yang hampir sama. Hasil analisis spektra FTIR pati
talas terpregelatinasi, PVP, dan seluruh eksipien co-process menunjukkan tidak
ada perubahan atau pembentukan ikatan baru selama proses co-processing.
Puncak-puncak yang muncul pada eksipien co-process memiliki identitas yang
sama dengan pati talas terpregelatinasi dan PVP.
Semua formula tablet yang dihasilkan kemudian dievaluasi keseragaman
ukuran, kekerasan, kerapuhan, keseragaman sediaan, waktu hancur, dan persen
obat terdisolusi. Tablet yang dihasilkan memiliki diameter 1 cm dengan ketebalan
yang berbeda tiap formula. Dari hasil evaluasi kekerasan menunjukkan hanya
formula 3 yang memenuhi persyaratan kekerasan tablet. Sedangkan berdasarkan
hasil evaluasi kerapuhan tablet semua formula tidak memenuhi persyaratan. Hasil
evaluasi keseragaman sediaan dan waktu disintegrasi pada semua formula
memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia Edisi V. Hasil evaluasi persen obat
terdisolusi menunjukkan bahwa hanya formula 0 dan formula 1 yang memenuhi
persyaratan Farmakope Indonesia Edisi V.
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa pada semua
formula tidak memenuhi seluruh persyaratan tablet yang baik dan yang
dipersyaratkan Farmakope Indonesia untuk tablet vitamin C sehingga dapat
dikatakan bahwa kombinasi pati talas terpregelatinasi dan PVP tidak dapat
dijadikan sebagai bahan filler-binder secara individu pada tablet vitamin C dengan
metode kempa langsung. Penelitian lebih lanjut yang diperlukan adalah
mengevaluasi formula yang tepat agar eksipien co-process yang dihasilkan dapat
digunakan sebagai eksipien dalam pembuatan tablet melalui metode kempa
langsung.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1483]