Analisa Perilaku Ion Dan Rambat Api Pembakaran Biogas Sampah (Rumah Tangga) (Dengan) Purifikasi (Koh)
Abstract
Energi sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam
menjalankan aktivitas perekonomian Indonesia, seperti halnya untuk kebutuhan
konsumsi ataupun kebutuhan produksi. Indonesia merupakan negara yang kaya
dengan sumber energi baik energi yang dapat diperbarui maupun tidak dapat
diperbarui. Tetapi , pemakaian sumber daya energi lebih banyak menggunakan
energi fosil yang bersifat unrenewable resources sedangkan energi yang bersifat
renewable masih belum banyak digunakan. Hal ini menyebabkan ketersediaan
energi alam atau fosil khususnya minyak bumi semakin menipis, yang
menyebabkan Indonesia saat ini menjadi net importir minyak bumi (Ilminnafik et
al, 2014).
Biogas merupakan gas yang dihasilkan dari dekomposisi bahan-bahan
organik oleh bakteri pada kondisi tanpa udara (anaerob).
Bakteri metanogenik dan
bakteri asidogenetik berperan dalam pembentukan biogas, kedua bakteri ini secara
alami terdapat di dalam limbah organik. Bakteri metanogenik tidak aktif pada
suhu yang sangat tinggi atau rendah. Temperatur optimumnya adalah 35
C. Jika
temperaturnya turun menjadi 10
0
C maka produksi biogas akan berhenti. Produksi
yang baik berada pada daerah mesofilik yaitu antara 25-30
C. Untuk
memperoleh biogas perlu adanya reaktor sebakai tempat pereaksi terjadinya
fermentasi (Cundari et al, 2014).
Gas yang terbentuk dari penguraian bahan organik oleh mikroorganisme
terdiri dari campuran gas metana CH
4
(55-70%), CO
2
(25-50%), H
(0-0,5%), dan NH
3
2
0
0
O (1,5%), N
(0-0,05%) (Deublein dan Steinhauser, 2008). Energi yang
terdapat dalam biogas sangat berpengaruh pada konsentrasi metana (CH
Semakin tinggi kandungan metana maka semakin besar kandungan energi (nilai
42). kalor) pada biogas, dan semakinkecil nila metana maka nilai kalor juga akan
semakin kecil. Biogas dapat terbakar apabila terdapat kadar gas metan minimal
60% (Hessami et al., 1996).
Absorbsi adalah pemurnian gas metana, dengan cara mengikat gas karbon
dioksida yang ada dalam biogas, sehingga gas yang ada dalam biogas berupa gas
metana dengan cara purifikasi. Biogas sampah rumah tangga yang dihasilkan
dalam penelitian ini akan di purifikasi mengguakan larutan purifikator KOH,
purifikasi ini dilakukan agar mendapatkan gas metana yang lebih besar.
Dalam suatu proses pembakaran kandungan bahan bakar, kandungan udara
(oksigen), kalor, dan reaksi kimia, sangat perlu diperhatikan. Perbandingan
campuran bahan bakar dan udara memegang peranan yang penting dalam
menentukan hasil proses pembakaran. Penelitian yang dilakukan oleh Buffam &
Cox (2008), Besarnya AFR dapat diketahui dari uji coba reaksi pembakaran yang
benar-benar terjadi, nilai ini disebut AFR aktual. Sedangkan AFR lainnya adalah
AFR stoikiometri, merupakan AFR yang diperoleh dari persamaan reaksi
pembakaran.
Untuk mengetahui kualitas api yang dihasilkan dari biogas sampah rumah
tangga dapat dilakukan pengujian perilaku ion, cepat rambat api pembakaran dan
kalor pembakaran yang mampu diserap air. Semakin tinggi gas metana yang ada
pada biogas maka cepat rambat api akan semakin tinggi dan perilaku ion juga
akan semakin tinggi.
Dari hasil penelitian selama bulan februri sampai juni, di dapatkan hasil
Nilai rambat api biogas sampah rumah tangga tanpa purifikasi dengan
perbandingan AFR 4:1= 3,14 mm/ms, AFR 5:1= 2,63 mm/ms AFR 6:1 = 1,92
mm/ms sedangkan untuk yang telah dipurifikasi dengan KOH 1 Molar
perbandingan AFR 5:1= 6,733 mm/milidetik, AFR 6:1= 9,397 mm/milidetik,
AFR 7:1= 8,439 mm/milidetik, AFR 8:1= 5,093 mm/milidetik, AFR 8:1= 5,093
mm/milidetik. Untuk rambat api biogas sebelum purifikasi nilai rambat api
tertinggi pada AFR 4:1 sedangkan sesudah purifikasi nilai tertinggi pada AFR 6:1. Nilai perilaku ion biogas sampah rumah tangga tanpa purifikasi dengan
perbandingan AFR 4:1= 7,49 volt, AFR 5:1= 5,33 volt, AFR 6:1= 1,93 volt,
sedangkan untuk yang sudah dipurifikasi dengan KOH 1 Molar pada AFR 5:1=
16,066 volt, AFR 6:1= 39,673 volt, AFR 7:1= 15,053 volt, AFR 8:1= 8,995 volt.
Untuk nilai perilaku ion sampah rumah tangga sebelum purifikasi nilai tertinggi
terdapat pada AFR 4:1 sedangkan untuk setelah purifikasi terdapat pada AFR 6:1
Nilai kalor pembakaran yang mampu diserap pada biogas sampah rumah
tangga sebelum purifikasi pada perbandingan waktu 30 detik= 30,03
C, untuk 60
detik= 35,3
o
C, untuk 90 detik= 43,3
o
C untuk 120 detik= 49,3
o
C, dan untuk 150
detik 51,5
o
C. sedangkan untuk biogas yang sudah dipurifikasi dengan KOH 1
Molar pada perbandingan waktu 30 detik= 31,5
o
C, untuk 60 detik= 46,8
C, untuk
90 detik= 56,8
o
C, untuk 120 detik= 66,8
o
C, dan untuk 150 detik= 72,2
C.
o
o
o
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4097]