• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Pharmacy
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Pharmacy
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Studi Tentang Faktor-Faktor Sosiodemografi Dan Pilihan Pengobatan Pada Penyakit Diare Di Masyarakat Suku Tengger Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan

    Thumbnail
    View/Open
    Lutfia Wildatul Cahya Ningsih - 132210101101.pdf (3.099Mb)
    Date
    2018-09-12
    Author
    NINGSIH, Lutfia Wildatul Cahya
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk karena masyarakatnya terdiri atas kelompok-kelompok dengan ciri khas budaya dan tradisi yang berbeda pada setiap suku bangsa. Selain itu juga terdapat perbedaan tentang cara pengobatan pada setiap suku. Sumber pengobatan mencakup tiga sektor yang saling terkait yaitu pengobatan rumah tangga/pengobatan sendiri, pengobatan medis/modern, dan pengobatan tradisional. Suku Tengger merupakan salah satu suku yang masih menjaga budaya dan tradisinya. Suku Tengger memiliki tumbuhan yang dapat digunakan untuk pengobatan berbagai penyakit termasuk diare. Kecamatan Tosari merupakan salah satu kecamatan yang termasuk dalam kawasan Suku Tengger. Merurut data epidemiologi Puskesmas Kecamatan Tosari 2013-2016, diare masih berada pada 20 besar penyakit yang terbanyak di masyarakat Kecamatan Tosari. Belum pernah dilakukan penelitian tentang pemilihan obat dan pengobatan yang digunakan oleh masyarakat Suku Tengger untuk mengobati suatu penyakit khususnya pada penyakit diare, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi penggunaan pengobatan yang banyak digunakan untuk mengobati penyakit diare dan mengetahui faktor-faktor sosiodemografi yang mempengaruhi pemilihan pengobatan untuk penyakit diare di masyarakat Suku Tengger. Jenis penelitian ini adalah penelitian non eksperimental dengan rancangan deskriptif dan cross-sectional. Pengambilan data dilakukan di kawasan Suku Tengger di Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur yang terdiri dari 8 desa (Kandangan, Mororejo, Ngadiwono, Podokoyo, Wonokitri, Tosari, Baledono, dan Sedaeng) pada bulan Oktober - Desember 2017. Sampel pada penelitian ini sebanyak 377 responden. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling yaitu menggunakan convenience sampling. Uji validitas pada penelitian ini yaitu content validity dan face validity. Analisis deskriptif akan dilakukan untuk semua variabel pada penelitian ini yang meliputi usia, jenis kelamin, jarak desa ke puskesmas, pendidikan dan pekerjaan yang dihubungkan dengan pemilihan pengobatan. Kemudian diuji secara statistik dengan menggunakan uji Chi Square dengan taraf kepercayaan 95%. Berdasarkan penelitian, sebanyak 196 (52%) responden memilih pengobatan modern dengan mayoritas responden berusia 20-44 tahun (57%, n=215) dan beragama Hindu (65,8%, n=248). Responden terbanyak adalah reponden perempuan (54,6%, n=206) dengan jarak antara rumah ke Puskesmas terbanyak yaitu 3-5 km (63,1%, n=238) responden. Hasil penelitian ini juga menyatakan bahwa tingkat pendidikan responden terbanyak yaitu tamat SMP (33,2%, n=125) dan pekerjaan responden terbanyak yaitu sebagai petani (47,2%, n=128) responden. Berdasarkan analisis pengaruh faktor-faktor sosiodemografi terhadap pemilihan pengobatan, didapatkan hasil nilai p untuk semua variabel yaitu usia, agama, jenis kelamin, jarak, pendidikan dan pekerjaan responden yaitu p<0,05. Penelitian yang telah dilakukan juga menunjukkan, sebanyak 242 (64,3%) responden memilih pengobatan disatu sarana dan 131 responden memilih lebih dari satu sarana dengan presentase sebesar 34,7%. Sebanyak 347 (92%) responden pernah mendengar istilah oralit dan sebanyak 327 (86,7%) responden menggunakan oralit untuk pengobatan diarenya. Obat antidiare yang digunakan oleh masyarakat Suku Tengger sangat bervariasi, didominasi tablet/sirup yang tidak diketahui, tablet/sirup bukan antibiotika dan antimotilitas dan suntik yang tidak diketahui dan terdapat pula obat tradisional. Obat tradisional yang paling banyak digunakan responden adalah garam dengan presentase sebesar 48,9%. Paling banyak selanjutnya adalah teh pahit (28,9%) dan jambu wer (11,1%). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa prevalensi penggunaan pengobatan pada penyakit diare di masyarakat Suku Tengger adalah pengobatan modern dengan presentase sebesar 52%, pengobatan tradisional 15,9% dan pengobatan kombinasi sebesar 32,1%. Faktor-faktor sosiodemografi usia, agama, jenis kelamin, jarak, pendidikan dan pekerjaan responden berpengaruh terhadap pemilihan pengobatan penyakit diare.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/87404
    Collections
    • UT-Faculty of Pharmacy [1513]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository