Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Meniran (Phyllanthus Niruri L.) Sebagai Larvasida Nyamuk Culex Quinquefasciatus Instar III
Abstract
Culex quinquefasciatus merupakan nyamuk yang menjadi vektor berbagai
penyakit, misalnya filariasis limfatik, Japanese encephalitis, dan demam West
Nile (Bhattacharya et al., 2016; WHO, 2017). Penyakit yang ditularkan oleh Cx.
quinquefasciatus yang menjadi masalah besar di Indonesia adalah penyakit
filariasis dan Japanese encephalitis, untuk meminimalkan penularan penyakit
tersebut maka dilakukan upaya pengendalian terhadap nyamuk Cx.
quinquefasciatus. Umumnya, pengendalian yang dipakai dengan menggunakan
insektisida. Penggunaan insektisida dapat menimbulkan berbagai efek yang
merugikan sehingga diperlukan pemberantasan secara alamiah misalnya
menggunakan biopestisida dengan memanfaatkan tanaman sebagai upaya
alternatif yang ramah lingkungan. Salah satu tanaman yang dapat digunakan
sebagai larvasida alami adalah tanaman meniran (Phyllantus niruri L.). Tanaman
meniran mempunyai beberapa kandungan yang diketahui memiliki aktivitas
sebagai larvasida, antara lain alkaloid, flavonoid, tanin, dan saponin. Daun
meniran diharapkan dapat menjadi salah satu larvasida alami untuk melawan
perkembangan nyamuk Cx. quinquefasciatus.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh larvasida dari ekstrak
daun meniran (P. niruri L.) terhadap larva Cx. quinquefasciatus instar III dan
mengetahui nilai lethal concentration 50 (LC50) ekstrak daun meniran (P. niruri
L.) terhadap larva Cx. quinquefasciatus instar III dalam 24 jam. Jenis penelitian
ini adalah penelitian true experimental yang dilakukan secara in-vitro dengan Post
Test Only Control Group Design. Sampel pada penelitian ini adalah larva Cx.
quinquefasciatus instar III yang yang dipilih secara random, dengan kelompok
kontrol positif diberikan temephos, kontrol negatif diberikan air ledeng + DMSO,
dan kelompok perlakuan diberikan ekstrak etanol daun meniran dengan konsentrasi 0,0625%, 0,125%, 0,25%, 0,5% dan 1%. Setelah 24 jam perlakuan,
dilakukan observasi jumlah kematian larva Cx. quinquefasciatus.
Berdasarkan hasil analisis data didapatkan hasil uji regresi linier dengan
nilai R2 sebesar 0,636 yang berarti pengaruh ekstrak daun meniran terhadap
jumlah kematian larva sebesar 63,6%. Hasil dari uji probit didapatkan nilai LC50
sebesar 0,156%.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]