• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Eksistensi Kesenian Jaran Bodhag Di Kota Probolinggo Tahun 2004-2017

    Thumbnail
    View/Open
    Harits Al Ayyubih.pdf (2.535Mb)
    Date
    2018-09-12
    Author
    AL AYYUBIH, Harits
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Latar belakang pemilihan masalah penelitian ini yaitu kesenian Jaran bodhag merupakan kesenian yang menarik serta memiliki ciri khas sendiri dibanding kesenian Jaranan pada umumnya. Keunikan yang dimiliki kesenian Jaran Bodhag yakni penggunaan kuda tiruan yang menyerupai kuda asli. Selain itu kesenian ini merupakan kesenian ikon Kota Probolinggo yang mencerminkan budaya Pandhalungan daerah Probolinggo. Kesenian Jaran Bodhag telah mendapat pengakuan dari menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2004 sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia sehingga berbagai upaya dilakukan untuk menjaga eksistensinya. Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana latar belakang diciptakannya kesenian Jaran Bodhag?; (2) bagaimana eksistensi kesenian Jaran Bodhag tahun 2004-2017 di Kota Probolinggo?; (3) bagaimana upaya seniman, masyarakat, serta pemerintah untuk mempertahankan eksistensi Kesenian Jaran Bodhag di Kota Probolinggo?. sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah (1) Untuk mendeskripsikan bagaimana latar belakang diciptakannya kesenian Jaran Bodhag?; (2) Untuk menganalisis bagaimana eksistensi serta pekembangan kesenian Jaran Bodhag tahun 2004-2017 di Kota Probolinggo?; (3) Untuk menganalisis bagaimana upaya seniman, masyarakat, serta pemerintah mempertahankan eksistensi Kesenian Jaran Bodhag di Kota Probolinggo?. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah yang langkahnya adalah heuristik, kritik, intepretasi, dan historiografi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah antropologi budaya dengan teori Fungsionalisme oleh Malinowski yang menyatakan bahwa suatu kebudayaan bagaikan sebuah organisme yang saling behubungan untuk mempertahankan kehidupannya Kesimpulan dari penelitian ini adalah kesenian Jaran Bodhag merupakan kesenian yang lahir ditengah masyarakat pandhalungan. Jaran Bodhag diciptakan oleh masyarakat madura yang kala itu didatangkan ke Pulau Jawa untuk dijadikan pekerja di Pabrik Gula milik pemerintah kolonial Belanda yang ada di Probolinggo. Terciptanya jaran bodhag ini dikarenakan para pekerja tidak mampu menyewa Jaran Kencak sebagai hiburan dalam hajatan, oleh sebab itu diciptakan kesenian tiruan yang mirip dengan kesenian Jaran Kencak. kesenian yang awalnya identik dengan kesenian masyarakat kelas bawah lambat laun mengalami perubahan menjadi kesenian milik semua kalangan, utamanya sebagai kesenian kebanggan masyarakat Kota Probolinggo serta telah diakui sebagai Situs Warisan Budaya Takbenda. Perkembangan tersebut tidak terlepas dari upaya seniman, masyarakat serta pemerintah untuk terus berupaya melestarikan kesenian tradisional khas Kota Probolinggo. Perkembangan tersebut meliputi berbagai aspek diantaranya pemain, kostum, serta instrumen alat musik yang digunakan dalam pertunjukan. Saran yang dapat diberikan mengenai keseimpulan tersebut adalah (1) Bagi penulis, kiranya penilitian ini dapat dijadikan bahan dalam mengadakan penelitian lanjutan dan lebih memperdalam tentang sejarah kebudayaan di Indonesia; (2) Bagi seniman, seniman kesenian Jaran Bodhag tetap berusaha melestarikan kesenian tradisional dengan merubah menjadi lebih menarik tanpa mengurangi ciri khas; (3) Bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah, hendaknya memperhatikan sejarah kebudayaan lokal untuk menambah wawasan sebagai penunjang pengajaran sejarah, khususnya dalam mengembangkan budaya lokal bagi generasi bangsa; (4) Bagi masyarakat, hendaknya lebih mencintai kesenian tradisional lokal; (5) Bagi pemerintah, upaya pelestarian kesenian Jaran Bodhag lebih ditingkatkan dan diharapkan mampu kesenian lokal lainnya.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/87388
    Collections
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education [15369]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository