Asuhan Keperawatan Pneumonia pada An. N dan An. A dengan Masalah Keperawatan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas di Ruang Bougenville RSUD Dr. Haryoto Lumajang Tahun 2018
Abstract
Pneumonia adalah infeksi yang menyebabkan paru-paru meradang atau peradangan parenkim paru yang disebabkan oleh mikoorganisme seperti bakteri, virus, jamur, parasit namun pneumonia juga dapat disebabkan oleh bahan kimia ataupun karena paparan fisik seperti suhu atau radiasi. Peradangan parenkim paru disebabkan oleh selain mikroorganisme (fisik, kimiawi, alergi) sering disebut sebagai pneumonistis. Masalah akibat pneumonia adalah adanya penumpukan sputum pada saluran pernapasan pasien dapat memproduksi banyak mukus dan pengentalan cairan alveolar, peningkatan produksi sputum ini yang akan menyebabkan gangguan kebersihan jalan nafas jika dibiarkan dalam waktu yang lama akan menyebabkan hipoksemia lalu berkembang menjadi hipoksia berat dan penurunan kesadaran. Cakupan penemuan dan penanganan pneumonia pada balita di Kabupaten Lumajang pada tahun 2014 dengan jumlah kasus yang ditemukan sebanyak 3.458 kasus, baik yang ditemukan di Puskesmas, sarana pelayanan kesehatan swasta dan rumah sakit, karena besarnya jumlah kematian pneumonia disebut sebagai pandemi yang terlupakan. Tujuan penulisan  karya tulis ilmiah  ini adalah mengeksplorasi asuhan keperawatan pada anak pneumonia dengan masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas  di Ruang Bougenville RSUD dr. Haryoto Lumajang.  Desain yang digunakan Deskriptif dengan  pendekatan  studi  kasus  serta  melakukan  asuhan keperawatan pada pasien  pneumonia dengan meningkatkan bersihanjalan napas yang meliputi   pengkajian,   diagnosa   keperawatan,   perencanaan,   pelaksanaan,   dan evaluasi. Penelitian dilakukan kepada dua orang klien yang sudah terdiagnosa pneumonia pada rekam medik pasien. Data yang dikumpulkan dengan  cara wawancara dengan pasien dan keluarga, observasi dan pemeriksaan fisik serta studi dokumentasi.   Hasil penelitian asuhan keperawatan pada kedua pasien setelah dilakukan tindakan keperawatan dengan tindakan berupa fisioterapi dada (clapping), menganjurkan minum air hangat dan mengedukasi keluarga tentang penyakit pneumonia dapat terpenuhi dibuktikan dengan sekresi berkurang, auskultasi menunjukkan menurunan bunyi nafas tambahan weezing. Dari hasil penelitian diharapkan bagi  tenaga kesehatan untuk terus meningkatkan dan mengoptimalkan keterampilan untuk melaksanakan terapi yang berhubungan pada pneumonia dengan masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas. Selain itu tenaga kesehatan diharapkan dapat memberikan health education kepada pasien dan keluarga tentang pneumonia pada anak untuk meningkatkan pengetahuan keluarga sehingga keluarga dapat memahami faktor dari penyebab terjangkit pneumonia dan dapat mencegah sehingga untuk tidak terjangkit penyakit yang sama.